Contoh RAB Bangunan Excel

RAB Bangunan

RAB Bangunan artinya Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan adalah dokumen penting dalam industri konstruksi yang digunakan untuk menghitung dan mengestimasi biaya suatu proyek bangunan. RAB membantu pemilik proyek, kontraktor, dan pihak terkait lainnya dalam mengelola anggaran, merencanakan sumber daya, dan mengawasi pelaksanaan proyek secara efisien.

Definisi RAB Bangunan

RAB adalah singkatan dari Rencana Anggaran Biaya. RAB Bangunan merujuk pada perhitungan yang dibuat untuk mengestimasi biaya yang akan dikeluarkan dalam proses pembangunan atau konstruksi suatu bangunan. RAB Bangunan adalah dokumen yang digunakan dalam proyek konstruksi untuk mengestimasi biaya keseluruhan yang diperlukan untuk membangun suatu bangunan atau struktur. RAB Bangunan memainkan peran penting dalam perencanaan dan pengendalian proyek konstruksi karena membantu pemilik proyek, pengembang, atau kontraktor dalam menghitung dan mengalokasikan sumber daya finansial dengan tepat untuk proyek tersebut.

Dalam RAB Bangunan, pada prinsipsi harus mencantumkan detail tentang berbagai komponen biaya yang terkait dengan proyek konstruksi, seperti bahan bangunan, upah tenaga kerja, peralatan, biaya overhead, dan keuntungan yang diharapkan. Dokumen ini juga akan mencakup perkiraan jumlah dan volume bahan yang diperlukan, harga, dan estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai tahap konstruksi.

RAB Bangunan dapat disusun oleh seorang ahli perencana atau estimator konstruksi berdasarkan rancangan arsitektur dan perencanaan konstruksi yang telah dibuat. RAB ini sangat penting dalam pengelolaan proyek konstruksi karena membantu pemilik proyek, pengembang, atau kontraktor dalam merencanakan anggaran biaya yang dibutuhkan, menghindari pelaksanaan yang melebihi anggaran, dan memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan rencana.

RAB Bangunan mencakup detail tentang biaya berbagai komponen, seperti:
  • Biaya bahan bangunan: Termasuk biaya material seperti batu bata, semen, kayu, besi, kaca, dan sebagainya.
  • Biaya tenaga kerja: Biaya upah tenaga kerja yang diperlukan untuk konstruksi, termasuk pekerjaan tukang, teknisi, dan lainnya.
  • Biaya peralatan: Biaya sewa atau pembelian peralatan yang dibutuhkan selama konstruksi, seperti alat berat, mesin konstruksi, dan lainnya.
  • Biaya tambahan: Termasuk biaya seperti izin konstruksi, biaya desain, biaya manajemen proyek, dan biaya administrasi lainnya.
  • Kontinjensi: Biaya tambahan yang dialokasikan untuk mengatasi risiko dan perubahan yang mungkin terjadi selama konstruksi.

RAB Bangunan membantu pihak terkait dalam mengawasi dan mengontrol anggaran proyek, membuat keputusan tentang perubahan atau penyesuaian yang diperlukan, serta memastikan bahwa proyek berjalan dengan efisien dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Selain itu, RAB juga digunakan dalam proses lelang proyek konstruksi, di mana kontraktor akan mengajukan penawaran berdasarkan perhitungan biaya yang ada dalam RAB.

Pengertian BOQ (Bill of Quantity) dengan RAB Bangunan

BOQ (Bill of Quantity)

Bill of Quantities (BOQ), atau dalam bahasa Indonesia sering disebut Daftar Kuantitas. Penjelasannya terhadap Bill of Quantity (BOQ) adalah dokumen yang digunakan dalam industri konstruksi dan proyek-proyek pembangunan untuk mendefinisikan dan menguraikan secara rinci semua pekerjaan, material, dan layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. BOQ biasanya disusun oleh seorang Quantity Surveyor atau seorang profesional dalam manajemen biaya konstruksi.

Dalam BOQ, setiap pekerjaan atau item disusun dalam bentuk daftar yang mencakup informasi seperti:
  • Deskripsi pekerjaan: Penjelasan singkat tentang jenis pekerjaan atau item yang diperlukan, misalnya, "Pemasangan dinding partisi."
  • Jumlah: Jumlah fisik dari item yang diperlukan, seperti jumlah meter persegi dinding partisi yang perlu dipasang.
  • Satuan pengukuran: Satuan yang digunakan untuk mengukur jumlah item, seperti meter persegi, meter kubik, atau unit lainnya.
  • Harga satuan: Harga per satuan pengukuran untuk item tersebut, yang bisa berdasarkan harga per unit, per meter persegi, atau per unit lainnya.
  • Harga total: Total biaya untuk setiap item dihitung dengan mengalikan jumlah dengan harga satuan.

BOQ digunakan untuk beberapa tujuan penting, termasuk:
  • Estimasi Biaya: BOQ membantu dalam menentukan estimasi biaya keseluruhan proyek konstruksi. Ini memungkinkan pemilik proyek untuk merencanakan anggaran dengan lebih baik.
  • Lelang dan Kontrak: BOQ digunakan dalam proses lelang untuk mengumpulkan penawaran dari kontraktor potensial. Dokumen ini juga digunakan dalam kontrak antara pemilik proyek dan kontraktor yang terpilih.
  • Manajemen Proyek: Selama pelaksanaan proyek, BOQ membantu dalam mengendalikan biaya, mengelola inventaris material, dan mengawasi kemajuan pekerjaan.
  • Perbandingan Penawaran: BOQ memungkinkan pemilik proyek untuk membandingkan penawaran dari berbagai kontraktor dan memilih penawaran yang sesuai dengan anggaran dan persyaratan proyek.
  • Pembayaran Progresif: BOQ digunakan untuk menghitung pembayaran progresif kepada kontraktor berdasarkan pekerjaan yang telah diselesaikan.

BOQ adalah dokumen yang sangat penting dalam manajemen proyek konstruksi karena membantu mengatur, mengontrol, dan memonitor semua aspek biaya proyek, sehingga memastikan proyek berjalan dengan efisien dan sesuai dengan anggaran yang telah ditentukan.

Memahami RAB Bangunan dengan BOQ (Bill Of Quantity)

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan adalah dokumen yang digunakan dalam proyek konstruksi untuk merencanakan dan mengestimasi biaya keseluruhan dari pembangunan sebuah bangunan. RAB ini biasanya disusun oleh seorang Quantity Surveyor atau seorang Estimator dan menjadi dasar untuk mengendalikan anggaran proyek. Sedangkan Bill of Quantity (BOQ) adalah bagian terpenting dari RAB yang berisi daftar rinci dari semua pekerjaan yang harus dilakukan beserta jumlah, jenis, dan ukuran bahan yang diperlukan untuk menyelesaikannya.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk memahami RAB Bangunan dengan BOQ:
  1. Pahami RAB Secara Umum: Pertama-tama, Engineer perlu memahami tujuan RAB dan bagaimana dokumen ini digunakan dalam proyek konstruksi. RAB adalah panduan untuk memperkirakan biaya dan mengendalikan anggaran selama proyek.
  2. Analisis BOQ: Fokuskan perhatian engineer pada BOQ, karena inilah yang berisi detail pekerjaan dan jumlahnya. BOQ biasanya terstruktur dalam bentuk tabel dengan kolom-kolom berikut:
    • Nomor Item: Ini adalah nomor urut untuk setiap pekerjaan atau komponen bangunan.
    • Deskripsi Pekerjaan: Ini adalah deskripsi singkat dari pekerjaan yang akan dilakukan.
    • Unit Pengukuran: Ini menunjukkan bagaimana pekerjaan diukur, seperti meter persegi (m²) untuk dinding, meter kubik (m³) untuk beton, dll.
    • Volume/Quantity: Ini adalah jumlah yang dibutuhkan dari unit pengukuran untuk setiap pekerjaan.
    • Harga Satuan: Harga per unit pengukuran, misalnya, harga per meter persegi atau per meter kubik.
    • Jumlah: Ini adalah perkalian dari volume/quantity dengan harga satuan dan memberikan total biaya untuk setiap item.
  3. Periksa Spesifikasi Teknis: RAB biasanya didasarkan pada spesifikasi teknis proyek, jadi pastikan engineer memahami persyaratan teknis yang terkait dengan setiap item dalam BOQ.
  4. Periksa Gambar dan Denah: Gambar-gambar dan denah-denah proyek juga harus diperiksa dengan cermat. Mereka memberikan konteks visual untuk pekerjaan yang dijelaskan dalam BOQ.
  5. Perhitungan Biaya Total: Untuk menghitung biaya total proyek, kalikan jumlah (jumlah kolom dalam BOQ) dengan harga satuan masing-masing item, dan tambahkan semua angka tersebut. Ini akan memberikan engineer perkiraan biaya keseluruhan proyek.
  6. Peninjauan dan Pembaruan: RAB dan BOQ seringkali perlu ditinjau dan diperbarui selama proyek berlangsung. Perubahan dalam rencana atau kebutuhan akan memengaruhi BOQ dan RAB.
  7. Kontrol Biaya: Selama pelaksanaan proyek, BOQ digunakan sebagai dasar untuk mengendalikan biaya. Engineer dapat memantau pekerjaan yang sebenarnya yang telah dilakukan dan membandingkannya dengan BOQ untuk memastikan proyek tetap dalam anggaran.
  8. Pelaporan: RAB dan BOQ juga digunakan untuk melaporkan kemajuan proyek kepada pemilik proyek, klien, dan pihak terkait lainnya.

Memahami RAB Bangunan dengan BOQ adalah keterampilan yang penting dalam industri konstruksi karena membantu memastikan bahwa proyek tetap dalam anggaran dan menghindari biaya tambahan yang tidak terduga. Itu juga membantu dalam perencanaan dan pengelolaan proyek secara efisien.

Standard Perhitungan Kebutuhan Bahan


Pasangan Batu Kali Per- 1 M³ Campuran
Batu Kali Semen Pasir
Zak M3³
1:3 1.2 3.9 0.56
1:4 1.2 3.2 0.61

Pasangan Batu Bata Per- 1 M³ Campuran
Batu Bata Semen Pasir
Bh Zak
Pas. 1/2 Batu Bata Uk. 5 x 10 x 20 Cm
1. Tebal Mortar 1,5 Cm 1:2 70 0,300 0,0241
1:3 70 0,225 0,0264
1:4 70 0,166 0,0283
2. Tebal Mortar 2 Cm 1:2 68 0,322 0,0259
1:3 68 0,242 0,0284
1:4 68 0,178 0,0303
Pas. 1/2 Batu Bata Bolong Uk. 10 x 10 x 20 Cm
1. Tebal Mortar 1,5 Cm 1:2 42 0,163 0,0131
1:3 42 0,122 0,0144
1:4 42 0,090 0,0154
2. Tebal Mortar 2 Cm 1:2 40 0,205 0,0165
1:3 40 0,154 0,0181
1:4 40 0,113 0,0193

Plesteran Per- 1 M³ Campuran
Semen Pasir
Zak
1. Tebal Mortar 1,5 Cm 1:2 0,300 0,0241
1:3 0,225 0,0264
1:4 0,166 0,0283
2. Tebal Mortar 2 Cm 1:2 0,322 0,0259
1:3 0,242 0,0284
1:4 0,178 0,0303

Contoh Standard Perhitungan Kebutuhan Bahan

Berikut adalah contoh perhitungan kebutuhan bahan bangunan untuk pembangunan tembok beton:

Data Proyek

  • Jenis proyek: Pembangunan tembok beton.
  • Dimensi tembok: Panjang 10 meter, tinggi 2,5 meter, dan lebar 0,2 meter.
  • Jenis beton yang akan digunakan: Beton mutu tinggi (K-300).

Perhitungan Kebutuhan Bahan

  1. Volume Tembok:
    • Volume tembok = Panjang x Tinggi x Lebar
    • Volume tembok = 10 m x 2,5 m x 0,2 m = 5 m³
  2. Kebutuhan Beton:
    • Kebutuhan beton = Volume tembok x Kepadatan beton
    • Kepadatan beton (K-300) adalah sekitar 2.400 kg/m³ atau 2,4 ton/m³.
    • Kebutuhan beton = 5 m³ x 2,4 ton/m³ = 12 ton beton.
  3. Kebutuhan Pasir dan Kerikil (Aggregat):
    • Biasanya, campuran beton membutuhkan sekitar 60-70% agregat kasar (kerikil) dan 30-40% agregat halus (pasir).
    • Misalnya, jika kita mengambil 65% agregat kasar dan 35% agregat halus, maka:
      • Kebutuhan agregat kasar = 12 ton x 0,65 = 7,8 ton
      • Kebutuhan agregat halus (pasir) = 12 ton x 0,35 = 4,2 ton
  4. Kebutuhan Semen:
    • Perbandingan semen dalam campuran beton bervariasi, tetapi sebagai contoh, kita bisa mengambil perbandingan 1:2:3 (semen, pasir, kerikil).
    • Kebutuhan semen = (1 / 1+2+3) x Kebutuhan beton
    • Kebutuhan semen = (1 / 6) x 12 ton = 2 ton semen.

Jadi, untuk pembangunan tembok beton dengan ukuran yang telah disebutkan, akan memerlukan:
  • 12 ton beton.
  • 7,8 ton agregat kasar (kerikil).
  • 4,2 ton agregat halus (pasir).
  • 2 ton semen.

Perlu diingat bahwa ini adalah contoh perhitungan dasar. Untuk proyek nyata, harus memperhitungkan faktor lain seperti pemborosan, jenis aditif yang digunakan dalam campuran beton, dan peraturan konstruksi setempat. Selalu konsultasikan dengan profesional konstruksi atau insinyur sipil yang berpengalaman untuk memastikan perhitungan yang tepat dan kepatuhan terhadap standar dan peraturan yang berlaku.

Proses Pembuatan RAB Bangunan

Pembuatan RAB bangunan adalah proses yang kompleks dan memerlukan perhatian terperinci terhadap setiap aspek proyek. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam pembuatan RAB bangunan:

<a href="https://www.mscengineeringgre.com/"><img src="Proses Pembuatan RAB Bangunan.png" alt="Proses Pembuatan RAB Bangunan"></a>

Pemahaman Terhadap Lingkup Proyek

Pemahaman terhadap lingkup proyek adalah tahap pertama dalam proses pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan yang sangat penting. Dalam tahap ini, pihak yang terlibat dalam proyek harus memahami dengan baik apa yang akan dicakup oleh RAB dan apa yang tidak termasuk di dalamnya. Pemahaman yang mendalam tentang lingkup proyek adalah landasan utama dalam menyusun estimasi biaya yang akurat dan merinci.

Beberapa hal yang harus dipahami dalam pemahaman terhadap lingkup proyek adalah:

  • Deskripsi Proyek

    • Pemahaman awal harus mencakup deskripsi lengkap proyek. Ini mencakup jenis bangunan yang akan dibangun, ukuran, lokasi geografis, dan spesifikasi umum proyek. Semakin rinci deskripsi proyek, semakin baik pemahaman yang dimiliki oleh tim yang terlibat.

  • Spesifikasi Teknis

    • Pemahaman tentang spesifikasi teknis adalah kunci dalam menyusun RAB yang akurat. Ini melibatkan pemahaman tentang jenis material yang akan digunakan, standar kualitas, metode konstruksi yang akan diterapkan, dan persyaratan teknis lainnya. Spesifikasi ini akan memengaruhi pilihan material dan peralatan yang akan digunakan, sehingga sangat penting untuk memahaminya dengan baik.

  • Waktu Pelaksanaan

    • Pemahaman tentang jangka waktu pelaksanaan proyek juga penting. Proyek yang harus selesai dalam waktu singkat mungkin memerlukan penggunaan sumber daya tambahan atau pekerja tambahan untuk memenuhi tenggat waktu. Ini akan memengaruhi estimasi biaya, terutama biaya tenaga kerja dan peralatan.

  • Perizinan dan Regulasi

    • Setiap proyek konstruksi harus mematuhi perizinan dan regulasi yang berlaku. Pemahaman terhadap persyaratan perizinan dan regulasi ini diperlukan karena bisa berdampak pada biaya proyek. Biaya perizinan dan persiapan lain yang diperlukan untuk mematuhi regulasi harus dicantumkan dalam RAB.

  • Batasan dan Tanggung Jawab

    • Pemahaman tentang batasan dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat dalam proyek sangat penting. Ini mencakup pemahaman tentang peran pemilik proyek, kontraktor, subkontraktor, dan konsultan. Juga, pemahaman tentang apa yang termasuk dalam ruang lingkup pekerjaan masing-masing pihak harus jelas agar tidak terjadi ketidaksesuaian atau konflik selama pelaksanaan proyek.

  • Pengukuran dan Pengendalian Perubahan

    • Dalam pemahaman lingkup proyek, perlu juga mempertimbangkan bagaimana perubahan akan diukur dan dikendalikan. Ini termasuk perubahan desain, perubahan spesifikasi, atau tambahan pekerjaan yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek. Pengendalian perubahan ini penting untuk menjaga agar RAB tetap relevan dan akurat.

  •  Tujuan dan Kebutuhan Pemilik Proyek

    • Pemahaman tentang tujuan dan kebutuhan pemilik proyek adalah faktor kunci dalam pemahaman terhadap lingkup proyek. Ini mencakup pemahaman tentang apa yang diharapkan oleh pemilik proyek dari proyek tersebut, baik dalam hal kualitas, biaya, atau waktu pelaksanaan.

Pemahaman yang baik tentang semua aspek ini membantu dalam menyusun RAB yang akurat dan merinci. Kesalahan atau kelalaian dalam pemahaman terhadap lingkup proyek dapat mengakibatkan estimasi biaya yang tidak akurat, yang pada gilirannya dapat menyebabkan masalah selama pelaksanaan proyek. Oleh karena itu, tahap ini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam menyusun RAB bangunan.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah tahap kedua dalam proses pembuatan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan yang penting dan perlu dilakukan dengan teliti. Data yang akurat dan komprehensif diperlukan untuk menyusun RAB yang tepat dan dapat diandalkan. Dalam tahap ini, tim proyek harus bekerja sama untuk mengumpulkan semua informasi yang relevan tentang proyek konstruksi yang akan dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah dan aspek-aspek penting dalam pengumpulan data untuk RAB bangunan:

  • Dokumen Proyek

    • Spesifikasi Teknis: Dapatkan salinan spesifikasi teknis proyek yang mencakup detail tentang material yang akan digunakan, standar kualitas, dan persyaratan teknis lainnya.
    • Gambar Kerja: Peroleh gambar-gambar teknis proyek yang mencakup rencana konstruksi, desain arsitektur, dan rencana lain yang relevan. Gambar-gambar ini membantu dalam memahami struktur bangunan dan persyaratan lainnya.

  • Informasi Geografis

    • Lokasi Proyek: Ketahui dengan jelas di mana proyek akan dilaksanakan, termasuk karakteristik lingkungan dan aksesibilitasnya.
    • Kondisi Tanah: Informasi tentang kondisi tanah di lokasi proyek, seperti jenis tanah, ketebalan lapisan tanah, dan kondisi geoteknik, sangat penting untuk menentukan fondasi dan struktur yang sesuai.

  • Persyaratan Hukum dan Perizinan

    • Perizinan: Pahami persyaratan perizinan dan regulasi yang berlaku untuk proyek. Pastikan bahwa semua izin yang diperlukan telah diperoleh dan diperhitungkan dalam RAB.
    • Ketentuan Hukum: Pahami aspek hukum yang terkait dengan proyek, termasuk perjanjian kontrak, persyaratan pembayaran, dan ketentuan hukum lainnya yang dapat memengaruhi biaya proyek.

  • Sumber Daya Manusia dan Peralatan

    • Tenaga Kerja: Identifikasi berapa banyak pekerja yang akan terlibat dalam proyek, kualifikasi mereka, dan tarif upah yang berlaku.
    • Peralatan: Tentukan peralatan yang diperlukan untuk proyek, baik peralatan berat seperti alat berat konstruksi, kendaraan, atau peralatan khusus lainnya.

  • Pasar dan Harga Bahan

    • Harga Bahan: Dapatkan informasi tentang harga bahan bangunan yang akan digunakan dalam proyek. Ini dapat melibatkan konsultasi dengan pemasok atau penelitian pasar.
    • Kondisi Cuaca
    • Iklim Lokal: Pertimbangkan iklim lokal dan cuaca yang mungkin memengaruhi pelaksanaan proyek. Musim hujan atau musim dingin dapat memengaruhi jadwal dan biaya.

  • Aspek Keamanan

    • Pertimbangkan aspek keselamatan kerja dan persyaratan yang mungkin memengaruhi pelaksanaan proyek dan biaya terkait.

  • Risiko

    • Identifikasi faktor risiko yang mungkin memengaruhi proyek, seperti perubahan desain atau perubahan perizinan. Sertakan dalam RAB cadangan atau alokasi untuk mengatasi risiko ini.

Pengumpulan data yang komprehensif dan akurat memainkan peran kunci dalam menyusun RAB bangunan yang dapat diandalkan. Semakin baik pemahaman tentang proyek dan semakin lengkap data yang dikumpulkan, semakin baik RAB dapat disusun. Data yang tidak akurat atau terlewatkan dapat mengakibatkan estimasi biaya yang tidak tepat, yang pada gilirannya dapat memengaruhi pelaksanaan proyek dan anggarannya. Oleh karena itu, langkah ini merupakan bagian yang sangat penting dalam proses penyusunan RAB bangunan.

Perhitungan Bahan dan Tenaga Kerja

Perhitungan bahan dan tenaga kerja adalah salah satu langkah penting dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan. Langkah ini melibatkan estimasi jumlah dan jenis bahan yang diperlukan untuk proyek serta menentukan berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan. Berikut adalah panduan lengkap tentang perhitungan bahan dan tenaga kerja dalam RAB bangunan:

  • Perhitungan Bahan

    • Identifikasi Bahan yang Dibutuhkan: Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua jenis bahan yang akan digunakan dalam proyek. Ini termasuk material seperti batu bata, beton, besi beton, kayu, genteng, cat, dan sebagainya.
    • Hitung Volume atau Jumlah: Setelah bahan-bahan yang dibutuhkan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menghitung jumlah atau volume yang dibutuhkan dari masing-masing bahan. Ini dapat dilakukan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknis proyek.
    • Tentukan Harga Satuan: Untuk setiap jenis bahan, tentukan harga satuan. Harga ini dapat diperoleh dari katalog pemasok atau hasil penelitian pasar. Pastikan harga satuan mencakup biaya pengiriman jika diperlukan.
    • Hitung Estimasi Biaya: Estimasi biaya untuk setiap jenis bahan dapat dihitung dengan mengalikan volume atau jumlah yang dibutuhkan dengan harga satuan yang telah ditentukan. Hasil dari langkah ini akan memberikan estimasi biaya untuk bahan-bahan yang diperlukan.

  • Perhitungan Tenaga Kerja

    • Identifikasi Tugas dan Pekerjaan: Identifikasi tugas-tugas dan jenis pekerjaan yang akan dilakukan dalam proyek. Ini termasuk pekerjaan seperti pemasangan struktur, pekerjaan finishing, instalasi listrik, dan sebagainya.
    • Hitung Jumlah Jam Kerja: Tentukan berapa banyak jam kerja yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas atau pekerjaan. Ini dapat didasarkan pada pengalaman atau standar industri.
    • Tentukan Tarif Upah: Tentukan tarif upah per jam untuk masing-masing jenis pekerjaan. Tarif ini dapat bervariasi berdasarkan lokasi geografis dan kualifikasi pekerja.
    • Hitung Estimasi Biaya Tenaga Kerja: Estimasi biaya tenaga kerja dapat dihitung dengan mengalikan jumlah jam kerja yang dibutuhkan dengan tarif upah per jam yang telah ditentukan. Lakukan perhitungan ini untuk setiap jenis pekerjaan atau tugas.

  • Contoh Perhitungan

    • Misalkan engineer memiliki proyek pembangunan rumah dengan pekerjaan struktur beton. Engineer memerlukan 50 m³ beton dengan harga satuan Rp 1.500.000 per m³. Untuk pekerjaan ini, engineer memerlukan tiga tukang dengan tarif upah Rp 200.000 per hari, dan estimasi jam kerja per tukang adalah 20 jam.
      • Perhitungan Bahan:
        • Estimasi biaya beton = 50 m³ x Rp 1.500.000/m³ = Rp 75.000.000
      • Perhitungan Tenaga Kerja:
        • Estimasi biaya tenaga kerja = 3 tukang x (20 jam/tukang) x Rp 200.000/jam = Rp 1.200.000
      • Dengan demikian, engineer memiliki estimasi biaya sebesar Rp 75.000.000 untuk bahan beton dan Rp 1.200.000 untuk tenaga kerja, yang akan dimasukkan ke dalam RAB bangunan engineer.

Perhitungan bahan dan tenaga kerja yang akurat adalah kunci dalam menyusun RAB yang tepat dan dapat diandalkan. Perhitungan yang tidak akurat dapat mengakibatkan anggaran yang kurang memadai atau kelebihan biaya, yang dapat memengaruhi kinerja dan keberhasilan proyek konstruksi. Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan teliti dan berdasarkan data yang akurat dan komprehensif.

Estimasi Biaya

Langkah keempat dalam penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan adalah estimasi biaya. Setelah engineer telah mengumpulkan data tentang bahan, tenaga kerja, peralatan, dan berbagai komponen lainnya yang terkait dengan proyek konstruksi, langkah selanjutnya adalah menghitung dan merinci biaya keseluruhan proyek. Berikut adalah panduan tentang bagaimana melakukan estimasi biaya:

  • Estimasi Biaya Bahan

    • Untuk menghitung estimasi biaya bahan, Engineer perlu melakukan perhitungan berdasarkan volume atau jumlah bahan yang dibutuhkan dan harga satuan dari masing-masing bahan, seperti yang telah diidentifikasi dalam tahap pengumpulan data.
    • Contoh:
      • Misalkan Engineer memerlukan 10.000 buah bata merah dengan harga satuan Rp 500 per buah.
    • Perhitungan:
      • Estimasi biaya bata merah = 10.000 buah x Rp 500/buah = Rp 5.000.000

  • Estimasi Biaya Tenaga Kerja

    • Untuk menghitung estimasi biaya tenaga kerja, Engineer perlu mengalikan jumlah jam kerja yang diperlukan untuk setiap jenis pekerjaan dengan tarif upah per jam yang telah ditentukan.
    • Contoh:
      • Misalkan engineer memerlukan 3 tukang dengan tarif upah Rp 200.000 per hari dan estimasi jam kerja per tukang adalah 20 jam.
    • Perhitungan:
      • Estimasi biaya tenaga kerja = 3 tukang x (20 jam/tukang) x Rp 200.000/jam = Rp 1.200.000

  • Estimasi Biaya Peralatan

    • Untuk menghitung estimasi biaya peralatan, Engineer perlu mengalikan jumlah waktu pemakaian peralatan dengan biaya sewa atau biaya peralatan yang telah ditentukan.
    • Contoh:
      • Misalkan engineer menggunakan excavator selama 1 bulan dengan biaya sewa Rp 10.000.000 per bulan.
    • Perhitungan:
      • Estimasi biaya peralatan = Rp 10.000.000

  • Estimasi Biaya Overhead

    • Biaya overhead mencakup berbagai biaya tidak langsung yang terkait dengan proyek, seperti biaya administrasi, biaya perizinan, dan biaya lainnya. Estimasi biaya overhead dapat dihitung sebagai persentase dari total biaya proyek atau dengan menentukan jumlah biaya yang diperkirakan.

  • Estimasi Biaya Subkontraktor

    • Jika ada pekerjaan khusus yang akan dilakukan oleh subkontraktor, estimasi biaya subkontraktor harus disertakan dalam RAB. Estimasi ini biasanya didasarkan pada penawaran dari subkontraktor yang bersangkutan.

  • Estimasi Biaya Cadangan

    • Dalam RAB, biasanya ada bagian yang disebut "cadangan" yang mencakup dana tambahan untuk mengatasi kemungkinan perubahan dalam proyek atau situasi darurat yang tidak terduga.

  • Estimasi Biaya Profit

    • Kontraktor biasanya memasukkan margin keuntungan dalam RAB mereka. Ini adalah persentase tertentu dari total biaya proyek yang mereka tetapkan sebagai keuntungan mereka atas pekerjaan tersebut.

  • Estimasi Biaya Pajak dan PPN

    • Pajak dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) juga harus dicantumkan dalam RAB bangunan. Pajak ini akan berbeda tergantung pada wilayah geografis dan peraturan yang berlaku.

Setelah semua komponen biaya telah dihitung, jumlahkan semua estimasi biaya untuk mendapatkan total biaya proyek. Pastikan untuk menggabungkan semua komponen dengan cermat dan memasukkan cadangan yang cukup untuk mengatasi risiko dan perubahan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan proyek.

Penyusunan Dokumen RAB

Penyusunan dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan adalah tahap kelima dalam proses pembuatan RAB yang penting untuk merinci semua informasi dan estimasi biaya menjadi dokumen yang dapat digunakan dalam pelaksanaan proyek. Berikut adalah langkah-langkah dalam penyusunan dokumen RAB:

  • Identifikasi dan Pemberian Nomor Referensi

    • Setiap dokumen RAB harus memiliki nomor referensi unik yang akan digunakan untuk identifikasi proyek. Nomor referensi ini biasanya mencakup informasi seperti tahun, nama proyek, dan nomor urut proyek. Contohnya bisa berupa "RAB/2023/RumahTipeA/001."

  • Judul dan Informasi Identifikasi

    • Dokumen RAB harus memiliki judul yang jelas seperti "Rencana Anggaran Biaya Bangunan" dan mencakup informasi identifikasi proyek seperti nama proyek, alamat, dan nama pemilik proyek.

  • Daftar Isi

    • Sertakan daftar isi yang merinci semua bagian atau sub-bagian dalam RAB. Ini membantu pembaca untuk menavigasi dokumen dengan mudah.

  • Ringkasan Eksekutif

    • Ringkasan eksekutif adalah bagian penting dalam RAB yang memberikan gambaran singkat tentang proyek, termasuk tujuan, lingkup, estimasi biaya total, dan jadwal. Ini adalah bagian yang sering dibaca terlebih dahulu oleh pemilik proyek dan pihak terkait.

  • Daftar Komponen Biaya

    • Buat daftar komponen biaya yang merinci semua unsur biaya dalam proyek. Ini mencakup bahan, tenaga kerja, peralatan, overhead, pajak, profit, cadangan, dan lain-lain. Daftar ini harus lengkap dan rinci.

  • Penjelasan Komponen Biaya

    • Setelah daftar komponen biaya, berikan penjelasan rinci untuk masing-masing komponen. Ini mencakup rincian tentang jenis bahan, volume/jumlah, harga satuan, jumlah biaya, tarif upah tenaga kerja, jam kerja, dan estimasi biaya tenaga kerja, serta peralatan, pajak, profit, dan cadangan.

  • Rincian Perhitungan

    • Berikan rincian perhitungan untuk setiap komponen biaya. Ini harus mencakup langkah-langkah perhitungan yang digunakan untuk mencapai estimasi biaya.

  • Tabel RAB

    • Tabel RAB adalah tempat untuk merinci semua perhitungan biaya. Gunakan tabel yang rapi dan terstruktur untuk memudahkan pembaca dalam memahami data. Tabel harus mencakup nomor urut, nama komponen biaya, volume/jumlah, harga satuan, estimasi biaya, dan subtotal untuk masing-masing komponen. Jangan lupa mencantumkan total biaya keseluruhan.

  • Lampiran

    • Jika ada dokumen pendukung seperti gambar teknis, spesifikasi teknis, penawaran dari pemasok, atau dokumen perizinan, sertakan lampiran yang merinci informasi tersebut. Ini membantu pembaca dalam memverifikasi estimasi biaya dan melihat lebih rinci tentang proyek.

  • Tanda Tangan dan Persetujuan

    • Akhir dari dokumen RAB harus mencakup tanda tangan pemilik proyek dan kontraktor atau pihak yang bertanggung jawab atas proyek. Ini menandakan persetujuan atas estimasi biaya dan komitmen untuk melanjutkan proyek.

  • Revisi dan Pembaruan

    • Jika ada perubahan dalam lingkup proyek atau estimasi biaya selama pelaksanaan proyek, pastikan untuk mencatat revisi dan pembaruan dalam dokumen RAB. Ini penting untuk menjaga transparansi dan akuntabilitas.

  • Distribusi Dokumen

    • Pastikan untuk mendistribusikan dokumen RAB kepada semua pihak yang terlibat dalam proyek, termasuk pemilik proyek, kontraktor, subkontraktor, dan pihak terkait lainnya. Hal ini memastikan bahwa semua pihak memiliki pemahaman yang sama tentang anggaran proyek.

Penyusunan dokumen RAB yang baik adalah kunci dalam mengelola anggaran proyek konstruksi dan memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana. Dokumen ini juga berfungsi sebagai alat transparansi dan akuntabilitas yang penting dalam industri konstruksi.

Verifikasi dan Persetujuan

Langkah keenam dalam proses penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan adalah verifikasi dan persetujuan. Pada tahap ini, dokumen RAB dievaluasi, diperiksa, dan diberikan persetujuan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi. Ini adalah langkah kritis untuk memastikan bahwa anggaran proyek dapat disetujui dan diterima oleh semua pihak terkait. Berikut adalah langkah-langkah yang terlibat dalam verifikasi dan persetujuan RAB:

  • Verifikasi Data

    • Langkah pertama adalah melakukan verifikasi data yang ada dalam RAB. Hal ini mencakup memastikan bahwa semua informasi yang terkandung dalam RAB adalah akurat dan komprehensif. Tim proyek harus memeriksa kembali semua perhitungan biaya, harga bahan, estimasi biaya tenaga kerja, dan komponen biaya lainnya untuk memastikan konsistensi dan keakuratan.

  • Verifikasi Terhadap Spesifikasi Proyek

    • Selanjutnya, periksa RAB terhadap spesifikasi teknis proyek. Pastikan bahwa semua persyaratan teknis dan spesifikasi yang diperlukan telah dicermati dan termasuk dalam RAB. Ini termasuk jenis material, metode konstruksi, dan persyaratan lainnya yang mungkin memengaruhi biaya proyek.

  • Periksa Kembali Data Lapangan

    • Tim proyek dapat melakukan perjalanan lapangan untuk memeriksa kondisi fisik di lokasi proyek. Hal ini membantu memastikan bahwa estimasi biaya dalam RAB sesuai dengan kondisi aktual di lapangan. Jika ada perubahan kondisi yang signifikan, RAB mungkin perlu direvisi.

  • Persetujuan Pemilik Proyek

    • Setelah verifikasi, dokumen RAB harus diajukan kepada pemilik proyek untuk persetujuan. Pemilik proyek akan meninjau RAB untuk memastikan bahwa estimasi biaya sesuai dengan anggaran yang tersedia dan tujuan proyek. Jika pemilik proyek puas dengan RAB, mereka akan memberikan persetujuan resmi.

  • Persetujuan Kontraktor

    • Jika pemilik proyek memiliki kontraktor utama, RAB juga harus disetujui oleh kontraktor. Kontraktor akan memeriksa RAB untuk memastikan bahwa biaya yang diestimasi memadai untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan kontrak.

  • Revisi Jika Diperlukan

    • Jika ada perubahan atau perbaikan yang diperlukan dalam RAB berdasarkan masukan dari pemilik proyek atau kontraktor, dokumen tersebut harus direvisi sesuai. Revisi harus mencerminkan perubahan yang disepakati dan disetujui oleh semua pihak.

  • Persetujuan Akhir

    • Setelah semua pihak terlibat, termasuk pemilik proyek, kontraktor, dan pihak lain yang relevan, telah memberikan persetujuan terhadap RAB yang direvisi, dokumen tersebut dianggap sebagai RAB yang sah dan final. Ini adalah dasar untuk mengelola anggaran proyek dan pelaksanaan proyek konstruksi.

  • Monitoring dan Pengendalian

    • Setelah RAB disetujui, langkah berikutnya adalah mengawasi dan mengendalikan biaya proyek selama pelaksanaan. Perbandingan secara berkala antara anggaran aktual dan realisasi biaya harus dilakukan untuk memastikan proyek tetap berada dalam batas anggaran yang ditetapkan.

Verifikasi dan persetujuan RAB adalah langkah penting dalam mengelola proyek konstruksi dengan efisien dan efektif. Ini memastikan bahwa semua pihak terlibat memiliki pemahaman yang jelas tentang anggaran proyek dan komitmen untuk melaksanakan proyek sesuai dengan rencana.

Pemantauan dan Pengawasan

Langkah ketujuh dalam proses manajemen proyek konstruksi setelah Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan disetujui adalah pemantauan dan pengawasan proyek. Ini adalah tahap yang sangat penting dalam menjaga proyek berjalan sesuai dengan rencana anggaran dan jadwal yang telah ditetapkan. Berikut adalah panduan tentang bagaimana melakukan pemantauan dan pengawasan proyek konstruksi:

  • Pembuatan Rencana Pengawasan

    • Sebelum memulai pelaksanaan proyek, buatlah rencana pengawasan yang merinci langkah-langkah yang akan diambil untuk memantau dan mengendalikan proyek. Rencana ini harus mencakup indikator kinerja, jadwal pemantauan, tugas dan tanggung jawab tim pengawasan, dan alat atau metode yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.

  • Pemantauan Anggaran

    • Lakukan pemantauan anggaran secara berkala untuk memastikan bahwa biaya proyek tetap berada dalam batas yang telah ditetapkan. Bandingkan biaya aktual dengan RAB yang telah disetujui dan identifikasi perbedaan atau penyimpangan. Jika ada perubahan dalam anggaran, catat perubahan tersebut dan periksa dampaknya terhadap jadwal dan sumber daya.

  • Pemantauan Jadwal

    • Pantau jadwal pelaksanaan proyek untuk memastikan bahwa progres pekerjaan sesuai dengan rencana. Identifikasi keterlambatan atau perubahan dalam jadwal dan tindaklanjuti dengan langkah-langkah perbaikan jika diperlukan. Jadwal yang terkendali adalah kunci dalam menghindari biaya tambahan.

  • Pemantauan Kualitas

    • Pastikan bahwa semua pekerjaan konstruksi memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan dalam spesifikasi teknis proyek. Lakukan pemeriksaan berkala, pengujian, dan inspeksi kualitas untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan benar. Rekam hasil pemeriksaan ini dan tindaklanjuti dengan perbaikan jika diperlukan.

  • Pengumpulan Data

    • Selama pemantauan proyek, kumpulkan data tentang progres pekerjaan, pengeluaran, dan kualitas. Data ini harus akurat dan terkini. Gunakan sistem pelaporan yang efektif untuk mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data proyek.

  • Identifikasi Masalah

    • Selama pemantauan, identifikasi masalah atau hambatan yang mungkin muncul dalam pelaksanaan proyek. Ini bisa termasuk perubahan desain, perubahan cuaca, masalah perizinan, atau masalah lainnya yang memengaruhi progres dan biaya proyek.

  • Pengambilan Tindakan Korektif

    • Jika terjadi penyimpangan dari RAB, jadwal, atau kualitas yang diinginkan, ambil tindakan korektif sesegera mungkin. Ini mungkin melibatkan perubahan dalam perencanaan, pengaturan ulang anggaran, perbaikan proses, atau perubahan lain yang diperlukan untuk mengatasi masalah.

  • Komunikasi dan Pelaporan

    • Selama pemantauan, komunikasikan secara teratur dengan tim proyek, pemilik proyek, dan pihak terkait lainnya. Berikan laporan kemajuan proyek yang jelas dan terstruktur. Ini membantu semua pihak terlibat tetap terinformasi tentang status proyek.

  • Pengendalian Perubahan

    • Jika ada perubahan dalam lingkup proyek atau persyaratan, pastikan bahwa perubahan tersebut diatur dengan baik dan memiliki dampak yang sesuai pada RAB dan jadwal. Lakukan pengendalian perubahan yang efektif untuk menghindari biaya tambahan yang tidak terduga.

  • Evaluasi Proyek

    • Setelah proyek selesai, lakukan evaluasi menyeluruh untuk memahami pelajaran yang dapat dipetik dari proyek tersebut. Identifikasi apa yang berjalan dengan baik dan apa yang dapat diperbaiki dalam manajemen anggaran dan pelaksanaan proyek.

Pemantauan dan pengawasan yang cermat adalah kunci dalam mengelola proyek konstruksi dengan efisien dan menghindari biaya tambahan yang tidak diinginkan. Dengan pemantauan yang baik, Engineer dapat memastikan bahwa proyek selesai sesuai dengan anggaran dan jadwal yang telah ditetapkan, serta memenuhi standar kualitas yang diinginkan.

Peran dan Pentingnya RAB dalam Industri Konstruksi

RAB bangunan memiliki peran yang sangat penting dalam industri konstruksi. Beberapa di antara peran dan pentingnya RAB adalah sebagai berikut:

  • Mengontrol Anggaran

RAB adalah alat pengendalian anggaran yang efektif. Dengan memiliki RAB yang baik, pemilik proyek dapat memastikan bahwa proyek berjalan sesuai anggaran yang telah ditetapkan.

  • Perencanaan Sumber Daya

RAB membantu dalam perencanaan sumber daya yang diperlukan untuk proyek. Ini mencakup bahan, tenaga kerja, peralatan, dan lain-lain. Dengan RAB yang baik, pengadaan sumber daya dapat diatur dengan lebih efisien.

  • Menghindari Keterlambatan dan Masalah Keuangan

Dengan adanya cadangan dalam RAB, proyek memiliki dana tambahan untuk mengatasi perubahan atau situasi darurat yang tidak terduga. Hal ini membantu menghindari keterlambatan dan masalah keuangan yang mungkin timbul selama pelaksanaan proyek.

  • Pengambilan Keputusan

RAB juga membantu dalam pengambilan keputusan selama pelaksanaan proyek. Jika terjadi perubahan atau tambahan pekerjaan, RAB dapat diperbarui untuk mencerminkan perubahan tersebut dan memungkinkan pemilik proyek untuk membuat keputusan yang tepat.

  • Transparansi dan Akuntabilitas

RAB juga menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek. Semua pihak terlibat dapat melihat bagaimana dana proyek digunakan dan apakah sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.

Contoh BOQ dan RAB Bangunan

Contoh RAB Bangunan

Berikut adalah sebuah contoh RAB bangunan yang dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang struktur dan informasi yang harus disertakan dalam dokumen ini. Contoh ini mencakup informasi rinci tentang biaya yang diperlukan untuk membangun sebuah ruang kantor seluas 100 meter persegi:

<a href="https://www.mscengineeringgre.com/"><img src="Contoh BOQ dan RAB Bangunan.png" alt="Contoh BOQ dan RAB Bangunan"></a>

Contoh ini menunjukkan bagaimana informasi dikelompokkan secara sistematis, termasuk uraian, satuan, jumlah, harga satuan, dan total. Selain itu, contoh ini juga menunjukkan bagaimana biaya dihitung untuk setiap jenis pekerjaan dan bagaimana biaya keseluruhan dihitung.

Contoh BOQ sebagai Dasar Pembuatan RAB Bangunan

Bill of Quantities (BOQ), atau sering disebut Daftar Kuantitas dalam bahasa Indonesia, adalah dokumen yang merinci semua unsur pekerjaan atau item yang diperlukan dalam proyek konstruksi beserta jumlah atau kuantitasnya. BOQ biasanya digunakan sebagai dasar untuk menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) Bangunan.

"Pada dasarnya, BOQ seperti yang terlampir ini sering digunakan untuk Rencana Anggaran Biaya Bangunan jenis hunian. Namun, untuk BOQ yang berkaitan dengan pembuatan RAB Bangunan seperti Bandara, Jembatan, Dermaga, dan RAB Bangunan pendukung lainnya, saya juga menyertakan format XLS (Microsoft 2023) dan XLSX (Microsoft terbaru) yang sudah terintegrasi dan dapat diakses melalui perangkat lunak seperti Google Spreadsheet, WPS, dan aplikasi Android lainnya."

Dasar BOQ Bangunan Perumahan

Berikut ini adalah contoh BOQ untuk proyek konstruksi rumah sederhana yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan RAB:

URAIAN PEKERJAAN SAT VOL BAHAN UPAH JUMLAH
PEKERJAAN TANAH & PONDASI
Pasang Bowplank 1,00 6.266 4.462 10.728
Galian Tanah 1,00 11.516 11.516
Urugan Tanah & Pemadatan 1,00 10.796 10.796
Urug Pasir 1,00 110.400 7.197 117.597
Urug Sirtu 1,00 172.500 7.197 179.697
Pondasi Rollag Bata 1,00 17.334 4.234 21.568
Pondasi Rollag Batako 1,00 34.118 4.234 38.352
Pasangan Batu Kali 1,00 627.038 20.322 647.360
Pondasi Kayu 1,00 1.035.000 251.909 1.286.909
Tiang Kayu Pondasi 1,00 1.035.000 251.909 1.286.909
Pancang Cerucuk Kayu dia. 12 cm @ 4 m Btg 1,00 17.250 18.257 35.507
Pancang Cerucuk Kayu dia. 12 cm @ 7 m Btg 1,00 28.750 18.257 47.007
Pancang Cerucuk Kayu dia. 20cm @ 10 m Btg 1,00 71.875 18.257 90.132
Pancang Cerucuk Kayu dia. 10 cm @ 3 m Btg 1,00 6.900 18.257 25.157
Pancang Cerucuk Kayu dia. 10 cm @ 4 m Btg 1,00 11.500 18.257 29.757
PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON
Bekisting Setempat 1,00 20.551 21.592 42.143
Bekisting Menerus 1,00 16.756 21.592 38.348
Bekisting Balok & Kolom 1,00 22.207 21.592 43.799
Bekisting Dinding 1,00 15.583 21.592 37.175
Stek Pondasi Menerus Kg 1,00 7.445 504 7.949
Pengecoran 1:3:5 1,00 610.823 71.974 682.796
Pembesian £ dia. 12 mm Kg 1,00 7.706 504 8.210
Pembesian > dia. 12 mm Kg 1,00 7.585 432 8.017
Pembesian £ dia. 12 mm (Tanpa Kawat Beton) Kg 1,00 7.517 504 8.021
Pembesian > dia. 12 mm (Tanpa Kawat Beton) Kg 1,00 7.396 432 7.828
Pembesian Wiremesh M 6 1,00 29.756 2.194 31.951
Pembesian Wiremesh M 8 1,00 49.594 3.901 53.495
Pengecoran 1:2:3 1,00 804.770 71.974 876.744
Pengecoran 1:1 1/2:2 1/2 1,00 849.620 71.974 921.594
Pengecoran (K 225) 1,00 842.375 71.974 914.349
Pengecoran (K 175) 1,00 797.525 71.974 869.499
Lantai Kerja 1,00 34.407 7.197 41.604
Pasang Angker Ø 12 mm - 150 mm Bh 1,00 2.300 1.694 3.994
Pasang Angker Ø 12 mm - 500 mm Bh 1,00 4.600 1.694 6.294
Pasang Angker Ø 16 mm - 400 mm Bh 1,00 6.900 1.694 8.594
Pasang Angker Ø 16 mm - 600 mm Bh 1,00 8.050 1.694 9.744
Pasang Angker Ø 19 mm - 800 mm Bh 1,00 12.650 1.694 14.344
Pasang Angker Ø 25 mm - 600 mm Bh 1,00 23.000 1.694 24.694
Grouting 1,00 9.200.000 182.867 9.382.867
Pengaspalan 1,00 790.625 27.386 818.011
PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA
Pekerjaan Pipa Hitam STK 41 Ø 4", Tebal 4,5 mm Btg 1,00 855.025 8.468 863.493
Pekerjaan Pipa Hitam STK 41 Ø 6", Tebal 4,5 mm Btg 1,00 1.325.950 8.468 1.334.418
Pekerjaan Pipa Hitam Medium Ø 1 1/4" Btg 1,00 240.350 8.468 248.818
Pekerjaan Pipa Hitam Medium Ø 1" Btg 1,00 193.775 8.468 202.243
Pekerjaan Pipa Hitam Medium Ø 1 1/2" Btg 1,00 271.400 8.468 279.868
Pekerjaan Pipa Hitam Medium Ø 2" Btg 1,00 370.875 8.468 379.343
Pekerjaan Pipa Hitam Medium Ø 2,5" Btg 1,00 465.750 8.468 474.218
Pekerjaan Pipa Schedule 40 Ø 4", Tebal 6 mm Btg 1,00 1.230.500 8.468 1.238.968
Pekerjaan Baja Siku (Fabrikasi/Erection) Kg 1,00 9.026 2.794 11.820
Pekerjaan Baja Plat < 8 mm (Fabrikasi/Erection) Kg 1,00 10.052 2.794 12.847
Pekerjaan Baja Plat > 8 mm (Fabrikasi/Erection) Kg 1,00 8.724 2.794 11.518
Pekerjaan Baja CNP (Fabrikasi/Erection) Kg 1,00 8.724 2.794 11.518
Pekerjaan Baja UNP (Fabrikasi/Erection) Kg 1,00 8.724 2.794 11.518
Pekerjaan Baja HB (Fabrikasi/Erection) Kg 1,00 11.743 2.794 14.537
Pekerjaan Baja WF (Fabrikasi/Erection) Kg 1,00 11.743 2.794 14.537
Pemasangan Tangki Fiber Bh 1,00 1.150.000 16.935 1.166.935
PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan Dinding Type A 1,00 47.788 5.038 52.826
Pasangan Dinding 1,00 47.788 5.038 52.826
Pasangan Dinding Batako Type A 1,00 34.538 5.038 39.576
Pasangan Dinding Batako 1,00 34.538 5.038 39.576
Plesteran 1:4 + Acian Type A 1,00 9.906 5.038 14.944
Plesteran 1:4 + Acian 1,00 9.906 5.038 14.944
Plesteran 1:2 + Acian Type A 1,00 12.061 5.038 17.099
Plesteran 1:2 + Acian 1,00 12.061 5.038 17.099
Pasangan Batako 1,00 34.538 5.038 39.576
Pasang Penutup Partisi Triplek 1,00 37.628 2.159 39.787
Pasangan Bata Kerawang 1,00 207.279 5.038 212.318
Pengecoran Ferocement 1,00 1.257.473 71.974 1.329.447
Pasangan Ferocement 1,00 69.001 8.637 77.637
Sopi-Sopi Kayu 1,00 21.789 3.959 25.748
Kolom & Ring Balok Kayu 1,00 1.035.000 251.909 1.286.909
Kolom Kayu 1,00 10.350 2.519 12.869
Pasang Kawat Harmonika 1,00 51.750 3.599 55.349
Pasang Kawat Duri 1,00 1.725 3.599 5.324
Pasang Penutup Partisi Triplek 1 Lapis 1,00 37.628 3.959 41.586
Pasang Penutup Partisi Triplek 2 Lapis 1,00 56.034 3.959 59.992
Pasang Penutup Partisi Papan 1,00 32.693 3.959 36.652
Pasang Penutup Partisi Papan + Triplek 1,00 55.215 3.959 59.173
Railing Kayu 1,00 1.086.750 3.599 1.090.349
Tangga Kayu 1,00 1.086.750 251.909 1.338.659
PEKERJAAN KUDA-KUDA DAN ATAP
Perkayuan Kap Type A 1,00 1.086.750 251.909 1.338.659
Perkayuan Kap 1,00 1.086.750 251.909 1.338.659
Pekerjaan Pergola Kayu 1,00 1.086.750 251.909 1.338.659
Pasang Lisplank M' 1,00 8.316 2.159 10.475
Pasang Atap Fiberglass 1,00 44.402 2.540 46.942
Pasang Atap Asbes 1,00 34.362 2.540 36.902
Pasang Atap Genteng 1,00 70.523 8.637 79.160
Pasang Rabung Atap Genteng M' 1,00 75.319 3.239 78.558
Pasang Atap Genteng Type A 1,00 70.523 8.637 79.160
Pasang Rabung Atap Genteng Type A M' 1,00 75.319 3.239 78.558
Pasang Flashing Seng M' 1,00 31.625 4.521 36.146
Pasang Atap Zincalume Genteng 1,00 107.594 2.540 110.134
Pasang Atap Zincalume Genteng Type A 1,00 107.594 2.540 110.134
Pasang Rabung Asbes M' 1,00 24.380 2.540 26.920
Pasang Flashing Zincalume Genteng M' 1,00 45.119 4.521 49.640
Pasang Rabung Zincalume Genteng M' 1,00 82.199 2.540 84.740
Pasang Flashing Zincalume Genteng Type A M' 1,00 45.119 4.521 49.640
Pasang Rabung Zincalume Genteng Type A M' 1,00 82.199 2.540 84.740
Pasang Atap Zincalume Gelombang 1,00 2.540 2.540
Pasang Rabung Zincalume Gelombang M' 1,00 43.896 2.540 46.436
Pasang Flashing Zincalume Gelombang M' 1,00 41.080 4.521 45.601
Pasang Atap Zincalume Gelombang Type A 1,00 2.540 .540
Pasang Rabung Zincalume Gelombang Type A M' 1,00 43.896 2.540 46.436
Pasang Flashing Zincalume Gelombang Type A M' 1,00 41.080 4.521 45.601
Pemasangan Seng Jurai Dalam M' 1,00 47.150 2.159 49.309
Pasang Kubah Mesjid Bh 1,00 3.162.500 71.974 3.234.474
Tangga Kayu 1,00 1.086.750 251.909 1.338.659
PEKERJAAN KUSEN, PINTU, & PENGGANTUNG
Kusen Type K-01 K Unit 1,00 102.627 60.793 163.420
Kusen Type K-01 K Type A Unit 1,00 102.627 60.793 163.420
Kusen Type K-02 K Unit 1,00 117.531 65.975 183.506
Kusen Type K-03 K Unit 1,00 144.781 82.120 226.902
Kusen Type K-03 K Type A Unit 1,00 144.781 82.120 226.902
Kusen Type K-04 KT Unit 1,00 119.190 57.165 176.355
Kusen Type K-04 KW Unit 1,00 103.758 41.181 144.938
Kusen Type K-05 K Unit 1,00 97.659 57.194 154.854
Kusen Type K-06 K Unit 1,00 72.894 42.848 115.742
Kusen Type K-06 K Type A Unit 1,00 72.894 42.848 115.742
Kusen Type K-07 K Unit 1,00 66.373 45.041 111.414
Kusen Type K-07 K-1 Unit 1,00 101.800 34.069 135.869
Kusen Type K-07a K Unit 1,00 35.571 24.849 60.420
Kusen Type K-08 K Unit 1,00 90.816 66.202 157.018
Kusen Type K-09 K Unit 1,00 48.041 28.502 76.543
Kusen Type K-10 K Unit 1,00 48.041 28.502 76.543
Kusen Type K-11 K Unit 1,00 65.742 22.348 88.089
Kusen Type K-12 K Unit 1,00 52.959 21.646 74.605
Kusen Type K-13 K Unit 1,00 30.603 17.220 47.823
Kusen Type K-13 K Type A Unit 1,00 30.603 17.220 47.823
Kusen Type K-14 K Unit 1,00 37.757 20.005 57.762
Kusen Type K-14a K Unit 1,00 51.587 15.740 67.326
Kusen Type K-14 KL Unit 1,00 109.822 21.233 131.054
Kusen Type K-15 K Unit 1,00 65.007 36.151 101.158
Kusen Type K-15 K Type A Unit 1,00 65.007 36.151 101.158
Kusen Type K-15a K Unit 1,00 92.666 27.620 120.286
Kusen Type K-15b K Unit 1,00 57.555 31.616 89.171
Kusen Type K-15 P Unit 1,00 51.974 34.450 86.425
Kusen Type K-15a P Unit 1,00 97.789 33.450 131.239
Kusen Type K-15 KL Unit 1,00 125.780 39.267 165.047
Kusen Type K-15 KW Unit 1,00 143.294 36.151 179.445
Kusen Type K-16 K Unit 1,00 57.555 31.616 89.171
Kusen Type K-16 K Type A Unit 1,00 57.555 31.616 89.171
Kusen Type K-16a K Unit 1,00 85.214 23.085 108.299
Kusen Type K-16 P Unit 1,00 48.093 31.616 79.709
Kusen Type K-18 K Unit 1,00 92.257 52.296 144.553
Kusen Type K-18a K Unit 1,00 82.321 45.963 128.283
Kusen Type K-18a P Unit 1,00 135.298 45.330 180.627
Kusen Type K-19 K Unit 1,00 102.627 60.793 163.420
Kusen Type K-21 K Unit 1,00 52.512 24.219 76.731
Kusen Type K-22 K Unit 1,00 29.982 16.266 46.248
Kusen Type K-22a K Unit 1,00 80.399 26.861 107.260
Kusen Type K-23 K Unit 1,00 75.564 37.786 113.351
Kusen Type K-25 K Unit 1,00 109.260 64.879 174.139
Kusen Type K-25a K Unit 1,00 107.087 60.309 167.395
Kusen Type K-27 K Unit 1,00 88.779 45.883 134.663
Kusen Type K-29 K Unit 1,00 53.879 26.477 80.356
Kusen Type K-30 K Unit 1,00 95.610 55.222 150.832
Kusen Type K-30a K Unit 1,00 127.257 81.831 209.087
Kusen Type K-31 K Unit 1,00 129.877 76.938 206.816
Kusen Type K-31 P Unit 1,00 129.877 76.938 206.816
Kusen Type K-32 K Unit 1,00 157.127 93.084 250.211
Kusen Type K-35 K Unit 1,00 31.398 16.878 48.276
Kusen Type K-35 P Unit 1,00 39.161 16.878 56.039
Kusen Type K-35 KW Unit 1,00 66.609 12.529 79.138
Kusen Type K-36 K Unit 1,00 72.720 42.715 115.435
Kusen Type K-37 K Unit 1,00 72.720 42.715 115.435
Kusen Type K-37a K Unit 1,00 2.442.774 25.893 2.468.667
Kusen Type K-01 P Unit 1,00 85.165 60.199 145.364
Kusen Type K-03 P Unit 1,00 113.609 79.421 193.031
Kusen Type K-02 P Unit 1,00 110.079 63.384 173.463
Kusen Type K-05 P Unit 1,00 81.542 56.330 137.873
Kusen Type K-07 P Unit 1,00 61.608 51.303 112.911
Kusen Type K-08 P Unit 1,00 82.035 68.793 150.828
Kusen Type K-09 P Unit 1,00 40.092 28.502 68.594
Kusen Type K-10 P Unit 1,00 45.640 30.726 76.365
Kusen Type K-12 P Unit 1,00 25.014 17.004 42.018
Kusen Type K-13 P Unit 1,00 26.567 17.975 44.542
Kusen Type K-14 P Unit 1,00 65.210 29.063 94.273
Kusen Type K-18 P Unit 1,00 94.132 59.422 153.554
Kusen Type K-20 P Unit 1,00 39.599 69.527 109.126
Kusen Type K-21 P Unit 1,00 172.193 28.504 200.697
Kusen Type K-22 P Unit 1,00 34.847 20.369 55.215
Kusen Type K-23 P Unit 1,00 77.055 52.296 129.351
Kusen Type K-29 P Unit 1,00 77.055 52.296 129.351
Kusen Type K-36 P Unit 1,00 84.925 54.472 139.396
Kusen Type K-37 P Unit 1,00 84.925 54.472 139.396
Kusen K-01 ( R. Tangki Solar) Unit 1,00 356.888 63.900 420.788
Kusen K-01 ( R. Tangki Solar 10.000 L ) Unit 1,00 1.534.736 386.924 1.921.660
Kusen K-02 ( R. Tangki Solar) Unit 1,00 351.823 74.130 425.954
Kusen K-02 ( R. Tangki Solar 10.000 L ) Unit 1,00 1.615.251 422.884 2.038.136
Kusen K-03 ( R. Tangki Solar) Unit 1,00 270.466 49.433 319.898
Kusen K-03 ( R. Tangki Solar 10.000 L ) Unit 1,00 1.252.662 323.935 1.576.596
Kusen Type Khusus 1 Unit 1,00 198.308 124.667 322.975
Kusen Type Khusus 2 Unit 1,00 83.117 16.534 99.651
Kusen Type Khusus Poliklinik Unit 1,00 143.691 20.219 163.910
Jalusi Unit 1,00 38.471 24.925 63.396
Pintu Type P-01 K Unit 1,00 57.033 87.004 144.036
Pintu Type P-01 K Type A Unit 1,00 57.033 87.004 144.036
Pintu Type P-01a K Unit 1,00 114.065 174.008 288.073
Pintu Type P1 (Musholla) Unit 1,00 240.467 115.326 355.793
Pintu Type P-02 K Unit 1,00 56.664 87.004 143.668
Pintu Type P-02 K Type A Unit 1,00 56.664 87.004 143.668
Pintu Type P-03 K Unit 1,00 154.464 87.004 241.468
Pintu Type P-03 P Unit 1,00 157.838 87.004 244.842
Pintu Type P-04 K Unit 1,00 103.335 87.004 190.339
Pintu Type P-05 K Unit 1,00 56.450 87.004 143.454
Pintu Type P-06 K Unit 1,00 181.499 348.015 529.514
Pintu Type P-07 K Unit 1,00 112.868 174.008 286.876
Pintu Type P-07a K Unit 1,00 114.065 174.008 288.073
Pintu Type P-08 K Unit 1,00 26.595 87.004 113.599
Pintu Type P-01 P Unit 1,00 57.033 87.004 144.036
Pintu Type P-02 P Unit 1,00 54.619 87.004 141.623
Pintu Type P-04 P Unit 1,00 101.591 87.004 188.595
Pintu Type P-05 P Unit 1,00 55.530 87.004 142.534
Pintu Type P-06 P Unit 1,00 182.841 87.004 269.844
Pintu Type P-07 P Unit 1,00 112.868 174.008 286.876
Pintu Type PV-01 Unit 1,00 402.500 17.015 419.515
Pintu Type PV-02 Unit 1,00 575.000 16.698 591.698
Pintu Unit 1,00 55.530 87.004 142.534
Pintu Garasi Unit 1,00 1.558.159 84.675 1.642.835
Pintu Besi Unit 1,00 171.700 15.237 186.937
Pintu Type PS-01 K Unit 1,00 387.229 207.459 594.687
Pintu Type PS-02 K Unit 1,00 413.533 215.136 628.669
Pintu Type PS-02 K (GK) Unit 1,00 940.420 223.362 1.163.781
Pintu Type PB-01 K Unit 1,00 534.082 204.687 738.770
Pintu Type PD2 - K Unit 1,00 4.545.785 1.365.321 5.911.106
Pintu Gudang 10 x 30 M Unit 1,00 3.114.303 953.118 4.067.421
Pintu Sorong Bentuk Jerajak Unit 1,00 1.866.886 258.192 2.125.078
Pintu Type PK01 - K Unit 1,00 480.339 173.936 654.275
Pintu Type PK01 - K1 Unit 1,00 306.546 174.008 480.554
Pintu Type P-1 (Rumah Panel Sumur Bor) Unit 1,00 248.869 99.814 348.683
Pintu Besi Kandang Anjing Type - 1 Unit 1,00 312.419 95.915 408.334
Pintu Besi Kandang Anjing Type - 2 Unit 1,00 365.971 94.203 460.173
Jendela Type J-01 K Unit 1,00 88.401 31.093 119.494
Jendela Type J1 (Musholla) Unit 1,00 117.145 46.009 163.155
Jendela Type J-02 K Unit 1,00 61.645 30.373 92.018
Jendela Type J2 (Musholla) Unit 1,00 310.256 71.326 381.583
Jendela Type J-03 K Unit 1,00 40.240 29.797 70.038
Jendela Type J-04 K Unit 1,00 60.420 30.373 90.793
Jendela Type J-04 K Type A Unit 1,00 60.420 30.373 90.793
Jendela Type J-04 P Unit 1,00 60.420 30.373 90.793
Jendela Type J-05 K Unit 1,00 38.788 29.797 68.585
Jendela Type J-05 K Type A Unit 1,00 38.788 29.797 68.585
Jendela Type J-05 P Unit 1,00 38.788 29.797 68.585
Jendela Type J-06 K Unit 1,00 24.498 22.439 46.937
Jendela Type J-07 K Unit 1,00 16.484 22.439 38.923
Jendela Type J-07 P Unit 1,00 16.469 22.439 38.908
Jendela Type J-08 K Unit 1,00 20.566 22.439 43.005
Jendela Type J-08 P Unit 1,00 23.695 22.439 46.134
Jendela Type JK-01 K Unit 1,00 211.131 22.780 233.911
Jendela Type JK-02 K Unit 1,00 346.621 36.383 383.003
Jendela Type JP-01 K Unit 1,00 93.274 22.439 115.713
Jendela Type JP-02 K Unit 1,00 76.549 22.439 98.988
Jendela Type J-02 P Unit 1,00 61.645 30.373 92.018
Jendela Type J-06 P Unit 1,00 21.237 22.439 43.676
Jendela Type KWH Unit 1,00 175.116 35.749 210.865
Kawat Nyamuk Type KN-01 K Unit 1,00 14.109 22.439 36.548
Kawat Nyamuk Type KN-01 P Unit 1,00 14.109 22.439 36.548
Kawat Nyamuk Type KN-02 K Unit 1,00 4.716 22.439 27.155
Kawat Nyamuk Type KN-02 P Unit 1,00 4.716 22.439 27.155
Kawat Nyamuk Type KN-03 K Unit 1,00 6.140 22.439 28.579
Kawat Nyamuk Type KN-03 P Unit 1,00 6.140 22.439 28.579
Kawat Nyamuk Type KN-04 K Unit 1,00 4.716 22.439 27.155
Kawat Nyamuk Type KN-05 K Unit 1,00 6.140 22.439 28.579
Kawat Nyamuk Type KN-04 P Unit 1,00 3.611 22.439 26.050
Kawat Nyamuk Type KN-05 P Unit 1,00 4.674 22.439 27.113
Kawat Nyamuk Type KN-06 P Unit 1,00 10.572 22.439 33.011
Jerajak Besi Type JB-01 K Unit 1,00 54.067 4.921 58.988
Jerajak Besi Type JB-01a K Unit 1,00 46.284 4.196 50.480
Jerajak Besi Type JB-01 P Unit 1,00 54.067 4.921 58.988
Jerajak Besi Type JB-02 K Unit 1,00 38.299 3.450 41.749
Jerajak Besi Type JB-02 P Unit 1,00 38.299 3.450 41.749
Jerajak Besi Type JB-03 K Unit 1,00 18.590 1.612 20.201
Jerajak Besi Type JB-03 P Unit 1,00 18.590 1.612 20.201
Jerajak Besi Type JB-04 K Unit 1,00 34.264 3.130 37.394
Bovenlight Type BV-01 K Unit 1,00 18.332 10.163 28.495
Bovenlight Type BV-01 P Unit 1,00 47.239 6.219 53.458
Bovenlight Type BV-02 K Unit 1,00 34.006 19.390 53.396
Bovenlight Type BV-02 P Unit 1,00 119.145 22.729 141.874
Bovenlight Type BV-03 K Unit 1,00 49.309 6.219 55.528
Bovenlight Type BV-03 K-1 Unit 1,00 50.551 6.902 57.454
Bovenlight Type BV-03 P Unit 1,00 74.149 17.446 91.596
Bovenlight Type BV-04 K Unit 1,00 97.824 12.635 110.459
Bovenlight Type BV-04 K-1 Unit 1,00 97.824 11.501 109.325
Bovenlight Type BV-05 K Unit 1,00 189.263 22.067 211.330
Bovenlight Type BV-04 P Unit 1,00 95.961 11.501 107.462
Ventilasi Type V-01 K Unit 1,00 70.260 41.430 111.690
Ventilasi Type V-02 K Unit 1,00 88.174 77.028 165.203
Ventilasi Type V-03 K Unit 1,00 60.827 37.167 97.995
Ventilasi Type V-04 K Unit 1,00 182.647 44.690 227.337
Ventilasi Type V-05 K Unit 1,00 23.446 6.150 29.595
Ventilasi Type V-06 K Unit 1,00 65.653 16.213 81.866
Ventilasi Type V-07 K Unit 1,00 24.070 6.184 30.254
Ventilasi & Dinding Papan Unit 1,00 307.944 126.018 433.961
Ventilasi Type V-01 Unit 1,00 21.379 4.917 26.297
Ventilasi Type V-02 Unit 1,00 62.237 14.176 76.413
Ventilasi Type V-02a Unit 1,00 51.196 10.361 61.557
Ventilasi Type V-03 Unit 1,00 26.671 5.297 31.968
Ventilasi Type V-01-2 Unit 1,00 73.415 16.213 89.628
Ventilasi Type V-02-2 Unit 1,00 61.372 11.113 72.485
Ventilasi Type V-04 K-1 Unit 1,00 213.558 39.845 253.403
Ventilasi Type V-03 K-1 Unit 1,00 180.057 34.087 214.144
Ventilasi Unit 1,00 52.785 19.116 71.902
Ventilasi Gudang 10 x 30 M Unit 1,00 407.546 22.456 430.002
Ventilasi Kandang Anjing Unit 1,00 56.055 14.747 70.802
Ventilasi Type V-03K Unit 1,00 125.193 31.937 157.130
Ventilasi Type V-04K Unit 1,00 146.494 37.733 184.227
Pemasangan Aksesoris Jendela Bh 1,00 792 792 792
Pemasangan Aksesoris Pintu Bh 1,00 792 792 792
Pemasangan Aksesoris Jendela Type A Bh 1,00 792 792 792
Pemasangan Aksesoris Pintu Type A Bh 1,00 792 792 792
Lemari Dapur Rumah Manager Unit 1,00 912.504 67.740 980.244
Lemari Dapur Rumah Askep Unit 1,00 677.307 67.740 745.047
Lemari Dapur Rumah Asisten Unit 1,00 647.481 67.740 715.221
PEKERJAAN PLAFOND
Pasang Plafond 4 mm 1,00 33.697 9.314 43.011
Pasang List Plafond Profil M' 1,00 5.827 1.008 6.834
Pasang List Plafond M' 1,00 3.858 720 4.578
PEKERJAAN LANTAI & KERAMIK
Cor Rabat Beton 1,00 560.625 28.790 589.415
Pengecoran Lantai Ferocement 1,00 1.379.770 71.974 1.451.744
Pemasangan Keramik Lantai 30 x 30 cm 1,00 68.118 17.274 85.391
Pemasangan Keramik Dinding 20 x 25 cm 1,00 68.428 21.592 90.020
Pemasangan Keramik Lantai 20 x 20 cm 1,00 68.428 17.274 85.702
Pemasangan Keramik Dapur 20 x 20 cm 1,00 68.221 21.592 89.813
Pemasangan Keramik Dinding 20 x 20 cm 1,00 68.221 21.592 89.813
Pemasangan Keramik Meja 10 x 20 cm 1,00 68.221 17.274 85.495
Pemasangan Skirting Lantai M' 1,00 6.854 7.197 14.051
Pemasangan Keramik Lantai 30 x 30 cm Type A 1,00 68.118 17.274 85.391
Pemasangan Keramik Dinding 20 x 25 cm Type A 1,00 68.428 21.592 90.020
Pemasangan Keramik Lantai 20 x 20 cm Type A 1,00 68.428 17.274 85.702
Pemasangan Keramik Dapur 20 x 20 cm Type A 1,00 68.221 21.592 89.813
Pemasangan Keramik Dinding 20 x 20 cm Type A 1,00 68.221 21.592 89.813
Pemasangan Keramik Meja 10 x 20 cm Type A 1,00 68.221 17.274 85.495
Pemasangan Skirting Lantai Type A M' 1,00 6.854 7.197 14.051
Pemasangan Lantai Papan 1,00 46.575 2.879 49.454
Pemasangan Lantai Tangga 1,00 1.035.000 2.879 1.037.879
PEKERJAAN PENGECATAN
Pengecatan Dinding 1,00 3.163 2.519 5.682
Pengecatan Plafond 1,00 3.163 2.519 5.682
Coalter Kuda-Kuda 1,00 1.503 5.038 6.541
Pengecatan Kusen 1,00 2.491 3.599 6.090
Pengecatan Pintu & Jendela 1,00 7.228 2.879 10.107
Pengecatan Listplank 1,00 7.228 2.879 10.107
Pengecatan Baja 1,00 16.143 2.519 18.662
Pengecatan Dinding Type A 1,00 3.163 2.519 5.682
Pengecatan Plafond Type A 1,00 3.163 2.519 5.682
Coalter Kuda-Kuda Type A 1,00 1.503 5.038 6.541
Pengecatan Kusen Type A 1,00 2.491 3.599 6.090
Pengecatan Pintu & Jendela Type A 1,00 7.228 2.879 10.107
Pengecatan Listplank Type A 1,00 7.228 2.879 10.107
Pengecatan Baja Type A 1,00 16.143 2.519 18.662
Pembersihan 1,00 - 1.080 1.080
PEKERJAAN SANITAIR
Pasang Closet Duduk Bh 1,00 1.610.000 43.184 1.653.184
Pasang Closet Jongkok Tipe I Bh 1,00 155.250 17.993 173.243
Pasang Closet Jongkok Tipe II Bh 1,00 109.250 17.993 127.243
Pasang Wastafel Bh 1,00 1.058.000 35.987 1.093.987
Pasang Kitchen Zink 1 Lubang Bh 1,00 395.600 7.197 402.797
Pasang Bak Cuci Piring Bh 1,00 123.625 7.197 130.822
Pasang Bak Air Fibre Bh 1,00 287.500 10.796 298.296
Pasang Sanitair Fixture Bh 1,00 1.439 1.439
Pasang Sanitair Fixture Type A Bh 1,00 1.439 1.439
Instalasi Air Bersih M' 1,00 6.972 2.159 9.131
Instalasi Air Kotor M' 1,00 40.969 2.159 43.128
Pasang Septictank Fiber Unit 1,00 3.450.000 72.450 3.522.450
Septictank (lkp dg. Rmbsn,bk ktrl, p. hawa) Bata Unit 1,00 1.658.129 143.948 1.802.077
Septictank (lkp dg. Rmbsn,bk ktrl, p. hawa) Batako Unit 1,00 1.484.084 143.948 1.628.032
Bak Kontrol Unit 1,00 89.898 13.195 103.094
PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
Instalasi Lampu Ttk 1,00 34.155 21.592 55.747
Instalasi Stop Kontak (Kabel NYA 1 x 1.5 mm2) Ttk 1,00 34.155 21.592 55.747
Instalasi Stop Kontak (Kabel NYA 1 x 2.5 mm2) Ttk 1,00 41.822 21.592 63.414

Dasar BOQ Bangunan Jembatan & Box Culvert

''Data Tabel dengan tampilan seperti Data Tabel Bangunan Rumah diatas, akan disusulkan.

Dasar BOQ Bangunan Pendukung Lainnya

''Data Tabel dengan tampilan seperti Data Tabel Bangunan Rumah diatas, akan disusulkan.

Dasar BOQ Bangunan Khusus

''Data Tabel dengan tampilan seperti Data Tabel Bangunan Rumah diatas, akan disusulkan.

Rencana Anggaran Biaya (RAB) Excel merupakan sebuah alat penting dalam perencanaan dan pengelolaan proyek konstruksi. Dalam dunia bangunan, terdapat berbagai jenis RAB yang dapat digunakan, seperti RAB Excl, Contoh RAB Bangunan Excel, RAB Renovasi Rumah Excel, dan Contoh Rencana Anggaran Biaya Excel. Format RAB Bangunan sangat penting untuk memastikan bahwa anggaran proyek dapat disusun dengan baik.

Selain itu, contoh RAB Rumah Excel juga sangat berguna sebagai referensi dalam menentukan estimasi biaya renovasi rumah atau proyek pembangunan perumahan. Juga, tidak hanya terbatas pada rumah, RAB Bangunan juga berlaku untuk berbagai jenis bangunan lainnya, seperti jembatan, bandara, dan dermaga. Oleh karena itu, memiliki Download RAB yang lengkap dan akurat adalah kunci untuk kesuksesan proyek konstruksi.

Penting untuk diingat bahwa RAB Bangunan juga mencakup perumahan dan bangunan pendukung lainnya, sehingga perencanaan anggaran yang cermat dan teliti sangatlah penting dalam memastikan kelancaran dan keberhasilan proyek konstruksi.


Demikian contoh RAB Bangunan Excel yang sebagai alat penting dalam industri konstruksi yang membantu dalam menghitung dan mengelola biaya suatu proyek bangunan. RAB mencakup berbagai komponen biaya, termasuk bahan, tenaga kerja, peralatan, overhead, pajak, profit, dan cadangan. Proses pembuatan RAB melibatkan pemahaman terhadap lingkup proyek, pengumpulan data, perhitungan biaya, penyusunan dokumen, verifikasi, dan persetujuan. RAB memiliki peran penting dalam mengontrol anggaran, perencanaan sumber daya, menghindari keterlambatan, pengambilan keputusan, serta menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek.

Selain RAB, ada juga Bill of Quantity (BOQ) yang merupakan dokumen yang sangat relevan dalam industri konstruksi. BOQ adalah daftar rinci dari semua pekerjaan, material, dan layanan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Ini mencakup jumlah, satuan pengukuran, harga satuan, dan harga total untuk setiap item. BOQ berguna untuk menghitung estimasi biaya, mengelola pembayaran progresif kepada kontraktor, dan memungkinkan perbandingan penawaran dari berbagai kontraktor. Dengan kombinasi RAB dan BOQ yang baik, proyek konstruksi dapat dijalankan dengan lebih efisien dan efektif, menguntungkan semua pihak yang terlibat dalam prosesnya.

Contoh RAB Bangunan Excel dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam mempermudah penyusunan RAB dan BOQ secara terstruktur, terorganisir, dan terkomputerisasi, sehingga memungkinkan pemantauan dan pengelolaan yang lebih baik terhadap proyek konstruksi.