Contoh membuat S Curve Project Management
Manajemen proyek adalah disiplin yang penting dalam dunia bisnis dan industri. Ini melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan proyek untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dalam pengelolaan proyek, ada banyak alat dan teknik yang digunakan untuk memantau dan mengendalikan kemajuan proyek, dan salah satu alat yang paling umum digunakan adalah Kurva S atau S Curve.
Kurva S adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara waktu (biasanya dalam sumbu horizontal X) dan kinerja proyek (biasanya dalam sumbu vertikal Y). Ini adalah alat yang sangat berguna untuk memvisualisasikan bagaimana proyek berjalan seiring waktu dan apakah proyek berada di jalur yang benar menuju penyelesaian.
Dalam artikel ini tentang contoh membuat S Curve Project Management, akan dibahas secara komprehensif tentang Kurva S dalam manajemen proyek. Saya akan melampirkan data matang yang telah diimplementasikan dengan format Microsoft Excel dan juga akan menguraikan langkah-langkah untuk membuat Kurva S, menggunakannya untuk memantau proyek, dan memberikan contoh konkret dari penggunaan Kurva S dalam berbagai jenis proyek. Selain itu, saya juga akan membahas cara membuat Kurva S di Excel menggunakan Microsoft Excel, serta alat perangkat lunak manajemen proyek seperti Project Libre.
Sebagai sampel, data pendukung S Curve dalam artikel ini yang dilampirkan termasuk hasil studi kasus yang terdiri dari berbagai jenis Kurva S terhadap Skala Jenis Proyeknya, yaitu sebagai berikut:
- Kurva S Schedule & Target Kerja untuk Skala Proyek Bangunan Jembatan.
- Kurva S Schedule & Target Kerja untuk Skala Proyek Bangunan Perumahan.
- Kurva S Schedule & Target Kerja untuk Skala Proyek di Wilayah Regional.
- Kurva S Schedule & Target Kerja untuk Skala Proyek Regional.
Apa itu S Curve Project Management ?
"S Curve" adalah alat yang umum digunakan dalam manajemen proyek untuk melacak dan memvisualisasikan kemajuan proyek dari waktu ke waktu. Ini dinamai berdasarkan kurva berbentuk S yang khas, yang mewakili kemajuan kumulatif pekerjaan yang selesai atau biaya yang dikeluarkan terhadap waktu.
Berikut cara S-kurve biasanya digunakan dalam manajemen proyek:
- Waktu di Sumbu X:
- Sumbu horizontal dari S-kurve mewakili waktu, biasanya diukur dalam hari, minggu, atau bulan. Ini menunjukkan seluruh durasi proyek.
- Kemajuan atau Biaya di Sumbu Y:
- Sumbu vertikal mewakili kemajuan kumulatif pekerjaan yang selesai atau biaya yang dikeluarkan. Pilihan antara kemajuan dan biaya tergantung pada tujuan spesifik proyek. Misalnya, dalam proyek konstruksi, itu bisa mewakili persentase tugas yang selesai, sementara dalam proyek keuangan, itu bisa mewakili pengeluaran kumulatif.
- Kurva Berbentuk S:
- Kurva itu sendiri dimulai secara perlahan, naik dengan cepat, dan kemudian melandai. Bentuk ini mencerminkan pola umum kemajuan proyek. Pada tahap awal proyek, kemajuan mungkin lambat karena perencanaan dan persiapan berlangsung. Kemudian, saat proyek dimulai, kemajuan meningkat. Akhirnya, saat proyek mendekati penyelesaian, kemajuan melandai karena tugas yang tersisa semakin sedikit dan memakan waktu yang lebih sedikit.
- Kinerja Baseline dan Aktual:
- S-kurve biasanya terdiri dari dua garis: baseline dan kinerja aktual. Baseline mewakili kemajuan atau biaya yang direncanakan atau diharapkan pada setiap titik waktu, seperti yang dijelaskan dalam jadwal proyek. Garis kinerja aktual menunjukkan kemajuan atau biaya nyata saat proyek berlangsung. Dengan membandingkan garis-garis ini, manajer proyek dapat menilai apakah proyek berjalan di depan jadwal, sesuai jadwal, atau tertinggal jadwal.
- Analisis dan Pengambilan Keputusan:
- Manajer proyek menggunakan S-kurve untuk memantau status proyek dan membuat keputusan yang berdasarkan data. Jika garis kinerja aktual secara konsisten berada di bawah baseline, ini mungkin menunjukkan bahwa proyek tertinggal jadwal atau di bawah anggaran. Sebaliknya, jika garis tersebut secara konsisten di atas baseline, proyek mungkin di depan jadwal atau di atas anggaran. Informasi ini dapat membantu manajer proyek menyesuaikan sumber daya, jadwal, atau anggaran sesuai kebutuhan untuk menjaga proyek tetap berjalan sesuai rencana.
- Alat Komunikasi:
- S-kurve juga berharga untuk berkomunikasi kemajuan proyek kepada pemangku kepentingan, termasuk klien, anggota tim, dan eksekutif. Representasi visual menyederhanakan data proyek yang kompleks dan memudahkan pemangku kepentingan non-teknis untuk memahami arah proyek.
Konsep Dasar S Curve
Komponen S Curve
S Curve terdiri dari 2 sumbu utama:
Sumbu | Penjelasan Komponen |
---|---|
Sumbu Horizontal (X) | Ini mewakili periode waktu proyek. Biasanya, waktu diukur dalam satuan seperti hari, minggu, bulan, atau tahun, tergantung pada skala proyek yang sedang dikerjakan. |
Sumbu Vertikal (Y) | Ini mewakili biaya atau kinerja proyek. Grafik ini dapat mencakup berbagai parameter, seperti biaya aktual, biaya yang direncanakan, atau kinerja aktual versus kinerja yang direncanakan. |
Pola S Curve
S Curve memiliki tiga fase utama:
Jenis Pola | Keterangan |
---|---|
Fase Pertama (Awal) | Pada awal proyek, kinerja mungkin tidak sebanding dengan waktu yang telah diinvestasikan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk perencanaan awal, mobilisasi sumber daya, dan pemahaman proyek yang belum matang. Pada tahap ini, proyek seringkali memerlukan waktu ekstra untuk mempersiapkan landasan yang kuat. |
Fase Tengah (Puncak) | Ketika proyek mencapai fase pertengahan, kinerja meningkat secara signifikan dalam hubungannya dengan waktu. Ini adalah titik di mana upaya yang dilakukan mulai menghasilkan hasil yang lebih baik. Tim proyek telah belajar dari pengalaman awal, masalah awal telah diatasi, dan proyek bergerak dengan lebih efisien. |
Fase Terakhir (Akhir) | Pada fase akhir, kinerja dan waktu mencapai tingkat keseimbangan yang relatif stabil. Proyek ini sudah dalam tahap puncak efisiensi, dan progresnya tetap stabil hingga selesainya proyek. |
Interpretasi Kurva S dalam Manajemen Proyek
Interpretasi Kurva S melibatkan pemantauan perbandingan antara biaya atau kinerja aktual dan yang direncanakan sepanjang waktu. Manfaat dari Kurva S dalam manajemen proyek mencakup:
- Pemantauan Progres:
- Kurva S memungkinkan manajer proyek untuk memantau progres proyek secara visual dan mengidentifikasi keterlambatan atau permasalahan. Dengan melihat apakah kurva aktual berada di atas atau di bawah kurva rencana, progres proyek dapat dievaluasi dengan lebih baik.
- Perencanaan dan Pengendalian:
- Kurva ini membantu dalam merencanakan sumber daya dengan lebih baik, mengidentifikasi risiko potensial, dan mengendalikan proyek sesuai jadwal. Dengan informasi yang diberikan oleh S Kurva, manajer proyek dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait alokasi sumber daya dan perubahan jadwal.
- Komunikasi:
- Kurva S menyediakan alat komunikasi efektif antara tim proyek dan pemangku kepentingan. Hal ini memungkinkan semua pihak untuk memiliki pemahaman yang sama tentang perkembangan proyek dan mengurangi potensi konflik.
- Mengukur Kemajuan:
- Tim proyek dapat dengan cepat melihat sejauh mana proyek telah berjalan dengan menggunakan Kurva S. Ini membantu dalam memastikan bahwa proyek berada di jalur yang benar sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
- Mendeteksi Masalah:
- Dengan membandingkan kurva aktual dengan kurva yang direncanakan, manajer proyek dapat mengidentifikasi masalah atau keterlambatan yang mungkin muncul. Tindakan korektif dapat diambil lebih awal untuk mengatasi masalah tersebut sebelum menjadi lebih besar.
- Perencanaan Sumber Daya:
- Kurva S juga membantu dalam perencanaan sumber daya di masa depan dengan memproyeksikan tingkat biaya atau pekerjaan yang dibutuhkan pada tahap-tahap berikutnya. Hal ini berguna untuk merencanakan anggaran yang lebih akurat dan mengalokasikan sumber daya dengan bijak.
Cara membuat Kurva S di Excel
Membuat Kurva S melibatkan beberapa langkah yang perlu diikuti. Langkah-langkah ini akan membantu engineer memahami bagaimana proyek yang berjalan dan apakah berada di jalur yang benar untuk menuju penyelesaian sesuai jangka waktu yang telah ditentukan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk membuat Kurva S dalam manajemen proyek.
Identifikasi Parameter Kinerja
Langkah pertama adalah mengidentifikasi parameter kinerja yang akan digunakan dalam pembuatan Kurva S. Parameter ini akan tergantung pada jenis proyek yang di kelola. Beberapa contoh parameter kinerja yang umum digunakan meliputi dari kesiapan data berupa LoA (Letter of Acceptance) & SPK (Surat Perjanjian Kerja) yang sebagai induk informasi yang didalamnya diuraikan secara rinci yang pada umumnya sebagai berikut:
Poin | Jenis Kontrak / Status Isi Kontrak Pekerjaan |
---|---|
LoA dan SPK | Tanggal, Bulan & Tahun diterbitkan LoA dan SPK. |
Nomor Kontrak Kerja | Nomor Kontrak Kerja yang merujuk terhadap LoA dan SPK. |
Lokasi Proyek Pembangunan | Radius jarak tempuh titik lokasi Proyek Pembangunan. |
Mobilisasi dan Demobilisasi | Waktu yang harus dimulainya Mobilisasi dan Demobilisasi oleh Pihak ke 2. |
Jangka Waktu Pelaksanaan | Jangka Waktu Pelaksanaan Proyek akan dimulai setelah Mobilisasi dan Demobilisasi dan berlangsung selama periode tertentu. |
Nilai Pekerjaan | Nilai Biaya Pekerjaan Pembangunan Proyek. |
Tagihan Kerja dan BAPP | Ketentuan Penerbitan Tagihan Kerja dan BAPP (Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan) harus sesuai dengan kemajuan proyek. |
Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan | Ketentuan Penerbitan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan harus termasuk dalam kontrak. |
BAST-I | BAST-I (Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap 1) akan diterbitkan untuk setiap bangunan atau secara keseluruhan, dengan penyesuaian berdasarkan jenis pekerjaan. |
BAST-II | BAST-II (Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Tahap 2) akan diterbitkan untuk setiap bangunan atau secara keseluruhan, yang mana BAST-II ini digunakan dalam alur penerbitan retensi pekerjaan. |
Adendum | Ketentuan mengenai Adendum Pekerjaan harus dimasukkan ke dalam kontrak, termasuk prosedur jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai jangka waktu yang telah ditetapkan. |
Teguran, Peringatan, Pemutusan Kontrak | Ketentuan penerbitan Surat Teguran, Surat Peringatan, dan Surat Pemutusan Kontrak harus dijelaskan dalam kontrak, termasuk langkah-langkah yang harus diambil jika pekerjaan tidak dapat diselesaikan sesuai jangka waktu yang diberikan. Selain itu, pembuatan Kurva S harus diperbarui sesuai dengan perkembangan proyek. |
Catatan:Pada umumnya, tahap awal dalam menghitung nilai suatu proyek adalah ketika Pihak Kedua melakukan mobilisasi dan demobilisasi. Pada tahap ini, alat kerja, bahan pekerjaan, dan sumber daya lainnya belum termasuk dalam prosentase kemajuan pekerjaan. Namun, ada beberapa bagian khusus dalam pekerjaan pembangunan, seperti pekerjaan baja dan lainnya, yang telah dibagi dalam kontrak antara Pihak Kedua dan pemasok yang direkomendasikan oleh Pihak Pertama. Dalam konteks ini, terdapat ketentuan khusus untuk penerbitan Material On Site (MOS).
Pilih parameter kinerja yang paling relevan untuk proyek yang sedang ditangani dan pastikan memiliki data yang cukup untuk memantau perkembangan proyek seiring berjalannya waktu.
Tentukan Baseline (Rencana Awal)
Baseline adalah rencana awal yang engineer gunakan sebagai referensi untuk memantau kinerja proyek. Ini adalah garis dasar yang menunjukkan bagaimana proyek seharusnya berjalan jika semuanya berjalan sesuai rencana. Engineer perlu menentukan baseline sebelum proyek dimulai atau segera setelahnya.
Baseline mencakup estimasi awal untuk parameter kinerja yang di pilih. Misalnya, jika ingin membuat Kurva S untuk biaya proyek, baseline akan mencakup estimasi biaya untuk setiap periode waktu dalam proyek.
Kumpulkan Data Kinerja
Setelah proyek dimulai, engineer perlu terus mengumpulkan data kinerja. Data ini harus mencakup informasi aktual tentang parameter kinerja yang di pilih. Misalnya, jika ingin membuat Kurva S untuk biaya proyek, Engineer perlu mengumpulkan data aktual tentang biaya yang telah dikeluarkan dalam setiap periode waktu.
Pastikan data ini akurat dan diperbarui secara berkala. Semakin akurat data, akan semakin akurat Kurva S yang dibuat.
Buat Grafik Kurva S
Setelah engineer memiliki data kinerja yang cukup, saatnya untuk membuat grafik Kurva S. Engineer dapat menggunakan perangkat lunak Google spreadsheet, Microsoft Excel atau alat manajemen proyek seperti Project Libre.
Langkah-langkah umum untuk membuat Kurva S adalah sebagai berikut:
Langkah | Penjelasannya |
---|---|
Buat Tabel Data | Buat tabel data yang mencakup dua kolom utama: satu untuk waktu (misalnya, bulan atau minggu) dan satu untuk parameter kinerja (misalnya, biaya proyek). Masukkan data waktu dan data kinerja sesuai dengan periode waktu yang relevan. |
Buat Grafik | Setelah Anda memiliki tabel data, pilih data tersebut dan buat grafik. Di Excel, Anda dapat melakukannya dengan mengklik "Insert" dan memilih jenis grafik yang sesuai, seperti "Line Chart" atau "Scatter Plot." |
Tambahkan Garis Baseline | Tambahkan garis baseline ke grafik. Garis ini akan menjadi referensi untuk melihat apakah kinerja proyek berada di atas atau di bawah rencana awal. |
Format Grafik | Format grafik dapat disesuaikan dengan preferensi keinginan. Dan atau dapat menambahkan label, sumbu, judul, dan elemen-elemen lainnya agar grafik lebih mudah dipahami. |
Analisis Hasil | Setelah grafik Kurva S selesai, analisis hasilnya. Perhatikan apakah kinerja proyek berada di atas atau di bawah garis baseline. Identifikasi tren dan pola yang mungkin muncul. |
Catatan:Pada umumnya, setiap perusahaan atau instansi tertentu memiliki panduan S Curve yang digunakan sebagai acuan dalam menyusun Time Schedule Proyek. Meskipun demikian, sebagai seorang insinyur, kita dapat menganggapnya sebagai alat yang dapat disesuaikan dengan perubahan dalam penyajian data. Hal ini dapat dianggap sebagai kontribusi positif dalam meningkatkan efisiensi dan kemajuan pekerjaan, khususnya dalam manajemen proyek. Dengan fleksibilitas dalam penyajian data S Curve, kita dapat mencapai nilai tambah yang signifikan.
Membaca Kurva S
Sekarang, setelah engineer memiliki grafik Kurva S, penting untuk dapat membacanya dengan benar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membaca Kurva S adalah:
- Kinerja di Atas Baseline: Jika kurva kinerja berada di atas garis baseline, ini menunjukkan proyek berjalan lebih cepat atau lebih baik dari yang direncanakan.
- Kinerja di Bawah Baseline: Jika kurva kinerja berada di bawah garis baseline, ini menunjukkan proyek mengalami keterlambatan atau masalah.
- Kemungkinan Perubahan: Jika engineer melihat perubahan tiba-tiba dalam kurva, ini bisa menjadi tanda adanya perubahan dalam proyek yang perlu dipantau lebih lanjut.
- Tren: Perhatikan tren dalam kurva. Apakah kinerja cenderung meningkat atau menurun seiring berjalannya waktu? Ini bisa memberikan wawasan tentang bagaimana proyek akan berlanjut.
Ambil Tindakan yang Diperlukan
Berdasarkan analisis Kurva S, ambil tindakan yang diperlukan. Jika proyek berjalan di atas garis baseline, pertimbangkan untuk mengalokasikan sumber daya tambahan atau mempercepat jadwal. Jika proyek berjalan di bawah garis baseline, identifikasi masalahnya dan cari solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Pemantauan Terus-Menerus
Pembuatan Kurva S bukanlah langkah sekali jalan. Ini adalah alat pemantauan yang terus-menerus selama proyek berlangsung. Terus perbarui data kinerja engineer dan periksa grafik Kurva S secara berkala untuk memastikan proyek tetap berada di jalur yang benar.
Contoh Kurva S dalam Manajemen Proyek
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana Kurva S digunakan dalam manajemen proyek, berikut beberapa contoh penggunaannya dalam berbagai jenis proyek:
Contoh 1: Proyek Konstruksi Bangunan
Seorang kontraktor sedang membangun sebuah gedung tinggi. Mereka telah membuat Kurva S untuk proyek ini yang mencakup parameter kinerja berupa biaya dan volume pekerjaan yang selesai. Setiap bulan, mereka memasukkan data aktual tentang biaya yang telah dikeluarkan dan volume pekerjaan yang selesai.
Melalui analisis Kurva S, kontraktor tersebut menyadari bahwa biaya proyek berada di atas garis baseline, tetapi volume pekerjaan yang selesai juga lebih tinggi dari yang direncanakan. Ini menunjukkan bahwa mereka mungkin menghabiskan lebih banyak uang dari yang direncanakan, tetapi proyek sedang berjalan dengan lebih cepat. Dengan informasi ini, mereka dapat mengambil keputusan yang tepat, seperti mengalokasikan lebih banyak anggaran atau mempercepat jadwal.
Contoh 2: Proyek Pengembangan Perangkat Lunak
Sebuah perusahaan perangkat lunak sedang mengembangkan aplikasi baru. Mereka menggunakan Kurva S untuk memantau kemajuan proyek berdasarkan parameter kinerja berupa biaya dan tingkat penyelesaian fitur-fitur. Setiap minggu, tim proyek memasukkan data aktual tentang biaya yang dikeluarkan dan fitur-fitur yang telah selesai.
Dalam analisis Kurva S, perusahaan tersebut menyadari bahwa biaya proyek berada di bawah garis baseline, tetapi tingkat penyelesaian fitur-fitur lebih rendah dari yang direncanakan. Ini menunjukkan bahwa mereka menghemat uang, tetapi proyek sedang mengalami keterlambatan dalam pengembangan fitur-fitur. Berdasarkan temuan ini, mereka dapat memutuskan apakah harus menambahkan sumber daya tambahan untuk mempercepat pengembangan atau mengubah rencana proyek.
Contoh 3: Proyek Pemasaran Kampanye
Sebuah agensi pemasaran sedang mengelola kampanye iklan untuk klien mereka. Mereka menggunakan Kurva S untuk memantau kemajuan kampanye berdasarkan parameter kinerja berupa biaya dan hasil kampanye (misalnya, jumlah klik atau penjualan). Setiap minggu, mereka memasukkan data aktual tentang biaya yang dikeluarkan dan hasil kampanye.
Analisis Kurva S menunjukkan bahwa biaya kampanye berada di bawah garis baseline, tetapi hasil kampanye juga lebih rendah dari yang direncanakan. Meskipun mereka menghemat uang, kampanye ini belum memberikan hasil yang diharapkan. Berdasarkan temuan ini, agensi pemasaran dapat memutuskan untuk melakukan perubahan strategi atau alokasi sumber daya untuk memaksimalkan hasil kampanye.
Data untuk Cara membuat Kurva S di Excel
Dalam dunia manajemen proyek, pemantauan dan pengendalian proyek adalah hal yang sangat penting. Salah satu alat yang efektif untuk melakukannya adalah Kurva S, yang memungkinkan kita untuk memvisualisasikan perbandingan antara rencana dan realisasi dalam proyek. Bagi para profesional dan Engineer yang ingin menguasai cara membuat Kurva S di Excel, serta memahami konsep cara membuat Kurva S rencana dan realisasi, data yang telah kami lampirkan akan menjadi sumber informasi yang berharga. Dalam data yang tersedia, Anda akan menemukan contoh Kurva S untuk berbagai skala proyek, mulai dari proyek konstruksi bangunan jembatan hingga proyek di wilayah regional.
Selain itu, kami juga menyediakan berbagai versi panduan, termasuk cara membuat Kurva S di Excel 2007, 2010, dan 2013, meskipun versi lama seperti Excel 2003 tetap kompatibel dengan Microsoft Office yang lebih baru. Kami juga menyarankan untuk menyimpan file dalam format Microsoft Excel 2003, meskipun menggunakan Microsoft Office terbaru, agar tetap kompatibel dan terhindar dari risiko kerusakan yang mungkin terjadi. Mari kita jelajahi data ini untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana menggunakan Kurva S sebagai alat yang efektif dalam manajemen proyek.
Cara Membuat Kurva S Menggunakan Microsoft Excel
Microsoft Excel adalah alat yang umum digunakan untuk membuat Kurva S dalam manajemen proyek. Berikut langkah-langkahnya:
- Siapkan Data
- Pertama, siapkan data yang akan digunakan untuk membuat Kurva S. Data ini harus mencakup dua kolom utama: satu untuk waktu (misalnya, bulan atau minggu) dan satu untuk parameter kinerja (misalnya, biaya proyek).
- Buat Tabel Data
- Buat tabel data dalam Excel dengan dua kolom yang sesuai dengan data yang telah disiapkan. Masukkan data waktu ke kolom pertama dan data parameter kinerja ke kolom kedua.
- Buat Grafik
- Pilih data dalam tabel dan buat grafik. Engineer dapat melakukannya dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pilih data dalam tabel.
- Klik pada tab "Insert" di menu Excel.
- Pilih jenis grafik yang sesuai untuk Kurva S tersebut. Engineer dapat memilih "Line Chart" atau "Scatter Plot."
- Tambahkan Garis Baseline
- Tambahkan garis baseline ke grafik. Untuk melakukan ini, dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Klik kanan pada grafik dan pilih "Select Data."
- Pilih "Add" untuk menambahkan data baru.
- Masukkan data baseline ke dalam kotak dialog yang muncul.
- Format Grafik
- Format grafik sesuai dengan preferensi. Engineer dapat menambahkan label, sumbu, judul, dan elemen-elemen lainnya agar grafik lebih mudah dipahami.
- Analisis Hasil
- Setelah engineer memiliki grafik Kurva S, analisis hasilnya seperti yang dijelaskan sebelumnya. Perhatikan apakah kinerja proyek berada di atas atau di bawah garis baseline, dan identifikasi tren atau perubahan yang mungkin terjadi.
Menggunakan Project Libre untuk Membuat Kurva S
Selain Microsoft Excel, engineer juga dapat menggunakan alat manajemen proyek seperti Project Libre untuk membuat Kurva S. Berikut langkah-langkahnya:
- Siapkan Bahan Proyek
- Pertama, buka proyek yang ingin di pantau dengan Project Libre. Pastikan engineer telah mengidentifikasi parameter kinerja yang akan di gunakan dalam Kurva S.
- Masukkan Data Kinerja
- Masukkan data kinerja aktual ke dalam proyek. Ini bisa mencakup biaya, volume pekerjaan yang selesai, atau metrik lain yang relevan. Pastikan data ini akurat dan diperbarui secara berkala.
- Buat Kurva S
- Untuk membuat Kurva S dalam Project Libre, Enginewer dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
- Pergi ke bagian "Reports" atau "Graphs" (tergantung pada versi Project Libre yang akan gunakan).
- Pilih opsi untuk membuat Kurva S.
- Pilih parameter kinerja yang ingin di sertakan dalam Kurva S.
- Buat grafik Kurva S.
- Analisis Hasil
- Setelah memiliki grafik Kurva S dalam Project Libre, analisis hasilnya seperti yang dijelaskan sebelumnya. Perhatikan apakah kinerja proyek berada di atas atau di bawah garis baseline, dan identifikasi tren atau perubahan yang mungkin terjadi.