Contoh Makalah Bandara: Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam memilih Lokasi Bandara

Contoh Makalah Bandara

Bandara adalah salah satu infrastruktur yang sangat penting untuk meningkatkan konektivitas suatu wilayah dengan wilayah lainnya, serta untuk memfasilitasi kegiatan penerbangan komersial dan militer. Dalam konteks pembangunan bandara, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, seperti lokasi, jenis landasan pacu, jenis material bangunan, dan lain sebagainya. Dalam artikel ini, akan dibahas tentang contoh makalah bandara, dengan fokus pada makalah airstrip dan penggunaan beton bertulang K225 sebagai material bangunan.

<a href="https://www.mscengineeringgre.com/"><img src="Contoh Makalah Bandara berikut ini Foto Marka Threshold Arah 18 Canon.jpg" alt="Contoh Makalah Bandara: Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam memilih Lokasi Bandara"></a>

Pendahuluan

Dalam era globalisasi yang semakin pesat, konektivitas antarwilayah menjadi semakin penting. Salah satu cara untuk memfasilitasi konektivitas tersebut adalah melalui sarana transportasi udara. Bandara merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan penerbangan komersial dan militer. Pembangunan bandara merupakan suatu proses yang kompleks dan memerlukan perencanaan yang matang. Salah satu hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam pembangunan bandara adalah pemilihan lokasi yang tepat. Selain itu, pemilihan material bangunan yang tepat juga menjadi hal yang penting untuk menjamin keamanan dan keandalan dari bangunan bandara tersebut.

Dalam artikel ini, akan dibahas tentang contoh makalah bandara, dengan fokus pada makalah airstrip dan penggunaan beton bertulang K225 sebagai material bangunan. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pembangunan bandara, serta penerapan beton bertulang K225 pada bandara.

Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Memilih Lokasi Bandara

Pemilihan lokasi yang tepat sangat penting dalam pembangunan bandara, sehingga faktor yang perlu dipertimbangkan berbeda tergantung pada jenis bandara yang dibangun. Namun, jika mempertimbangkan faktor-faktor yang dibutuhkan untuk pembangunan fasilitas terbesar, pengembangan bandara secara bertahap akan menjadi lebih mudah dan ekonomis. Faktor-faktor berikut adalah yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi yang cocok untuk instalasi bandara utama:

Criteria Description

Regional Plan

The chosen location must align with the regional plan and be an integral part of the national airport network.

Airport Usage

Site selection depends on the intended usage of the airport, whether for civil or military operations. However, during emergencies, civil airports can be utilized by the military. Therefore, the chosen airport location should provide natural protection for the area from air routes.

Distance to Other Airports

The location should be chosen with sufficient distance from existing airports to avoid interference with the movement of aircraft at other airports. The required distance between airports depends on air traffic volume.

Ground Accessibility

The location should be easily accessible for users. The time required to reach the airport is a crucial consideration, especially for short-distance operations.

Topography

This includes natural features such as land contours, vegetation, rivers, etc. Elevated land or hilltops are usually considered ideal sites for airports.

Obstacles

During takeoff or landing, the rate of gaining or losing altitude is much slower compared to forward speed. Therefore, a long clearance area, known as the approach zone, is provided on both sides of the runway to ensure aircraft can safely gain or lose altitude.

Visibility

Poor visibility reduces airport traffic capacity. Therefore, the selected location should be free from conditions that reduce visibility such as fog, smoke, and mist. Fog commonly occurs in areas where the wind blows at a minimum in a valley.

Wind

Runways are oriented in such a way that landings and takeoffs are done facing the direction of the wind. Wind direction and speed data must be collected for a minimum period of five years to ensure flight safety.

Noise Disturbance

The level of noise disturbance depends on the takeoff and landing paths, engine type, and aircraft weight. This issue becomes more acute for jet-engine aircraft. Therefore, the location should be chosen to ensure flight paths avoid residential or industrial development areas.

Grading, Drainage, and Soil Characteristics

Grading and drainage play a crucial role in airport construction and maintenance, which in turn affects site selection. The original soil profile of the location, along with any grading operations, determines the shape of the airport area and the general pattern of the drainage system. The possibility of flooding in valley locations should be investigated. Locations with high groundwater requiring costly subsoil drainage should be avoided.

Future Expansion

Considering the future increase in air traffic volume, it might be necessary to provide additional runways for the growing traffic. The location selection should take this into account to avoid future land acquisition issues and high land acquisition costs.

Availability of Utilities from the City

An airport requires various facilities and utilities such as electricity, water, gas, and telecommunication networks. Therefore, the chosen location should have easy access to the city or the nearest industrial center that can provide these facilities and utilities. Adequate utility availability will facilitate airport development and maintain its operations.

Economic Considerations

In addition to technical factors, airport location selection should also take economic aspects into account. The construction and operational costs should be compared with the potential revenue and economic benefits that the airport will generate. Moreover, the chosen location should have the potential to attract investments and develop businesses related to the airport, such as hotels, shopping centers, and other ventures. Sound economic considerations will ensure the long-term sustainability of airport operations.

<a href="https://www.mscengineeringgre.com/"><img src="Contoh Makalah Bandara berikut ini Foto Marka Threshold Arah 36 Canon.jpg" alt="Contoh Makalah Bandara: Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam memilih Lokasi Bandara"></a>

Dengan demikian dalam memilih lokasi bandara yang sesuai, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan, tergantung pada jenis bandara yang akan dibangun. Namun, jika beberapa faktor yang diperlukan untuk memilih fasilitas terbesar dipertimbangkan, pengembangan bandara secara bertahap akan menjadi lebih mudah dan ekonomis. Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan meliputi rencana regional, penggunaan bandara, jarak dari bandara lain, aksesibilitas tanah, topografi, penghalang, visibilitas, angin, gangguan kebisingan, karakteristik drainase dan tanah, serta pertimbangan pengembangan masa depan dan ketersediaan utilitas dari kota. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dengan baik, dapat membantu dalam memilih lokasi yang sesuai untuk bandara yang efektif, efisien, dan aman.

<a href="https://www.mscengineeringgre.com/"><img src="Contoh Makalah Bandara berikut ini Harga Pekerjaan Upgrade Airstrip atau Pembangunan Bandara.jpg" alt="Contoh Makalah Bandara: Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam memilih Lokasi Bandara"></a>

Makalah Airstrip

Airstrip merupakan salah satu jenis landasan pacu yang umumnya digunakan untuk kegiatan penerbangan militer dan kegiatan penerbangan kecil. Airstrip memiliki beberapa perbedaan dengan landasan pacu biasa, antara lain:

  • Panjang landasan pacu

    • Airstrip memiliki panjang landasan pacu yang lebih pendek dibandingkan dengan landasan pacu komersial. Hal ini dikarenakan kebanyakan pesawat yang menggunakan airstrip adalah pesawat kecil dan ringan.

  • Kepadatan lapisan permukaan

    • Permukaan airstrip harus cukup padat dan kokoh untuk menopang beban pesawat. Oleh karena itu, material bangunan yang digunakan harus mampu menahan beban pesawat tanpa mengalami kerusakan.

  • Ketersediaan fasilitas pendukung

    • Karena kegiatan penerbangan di airstrip lebih terbatas, fasilitas pendukung seperti apron dan terminal tidak selalu diperlukan. Namun, keberadaan fasilitas pendukung seperti pompa bahan bakar dan hanggar masih diperlukan untuk menjamin kelancaran kegiatan penerbangan.

Beton Bertulang K225 sebagai Material Bangunan Bandara

Selain lokasi bandara yang tepat, material bangunan yang digunakan dalam pembangunan bandara juga sangat penting. Salah satu material bangunan yang banyak digunakan dalam pembangunan bandara adalah beton bertulang K225. Beton bertulang K225 merupakan jenis beton bertulang dengan kekuatan tekan sebesar 225 kg/cm2. Kelebihan beton bertulang K225 sebagai material bangunan bandara adalah sebagai berikut:

File PDF ada dibawah dalam Artikel ini.

Keamanan dan keandalan

Beton bertulang K225 sangat kuat dan kokoh, sehingga mampu menahan beban pesawat dan kondisi cuaca yang ekstrem. Beton bertulang K225 juga tahan terhadap korosi dan karat, sehingga dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama. Dengan kekuatan tekan yang tinggi, beton bertulang K225 juga mampu menopang beban yang lebih besar dibandingkan dengan jenis beton bertulang lainnya.

Kemudahan dalam pemasangan

Pemasangan beton bertulang K225 relatif mudah dan cepat. Beton bertulang K225 dapat dipasang dalam kondisi cuaca yang buruk, sehingga tidak memerlukan waktu yang lama untuk pemasangannya. Selain itu, beton bertulang K225 juga memiliki sifat yang fleksibel, sehingga dapat diubah bentuknya sesuai dengan kebutuhan.

Biaya yang efisien

Beton bertulang K225 memiliki biaya yang lebih efisien dibandingkan dengan material bangunan lainnya, seperti aspal dan beton tanpa tulangan. Biaya yang lebih efisien ini dapat memberikan manfaat yang besar dalam pembangunan bandara, terutama bagi pengembang atau investor yang ingin membangun bandara dengan biaya yang lebih terjangkau.

Namun, dalam penggunaan beton bertulang K225 pada bandara, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, beton bertulang K225 harus memiliki ketebalan yang cukup untuk menopang beban pesawat yang akan mendarat dan lepas landas di bandara. Kedua, kualitas beton bertulang K225 harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh badan pengawas pembangunan bandara. Standar ini meliputi ketebalan, kekuatan, dan kualitas material beton bertulang K225 yang digunakan. Ketiga, beton bertulang K225 harus dijaga dengan baik untuk mencegah kerusakan dan korosi.

Pada umumnya, beton bertulang K225 digunakan untuk membangun landasan pacu (runway), apron, dan taxiway di bandara. Landasan pacu merupakan bagian paling penting dalam sebuah bandara, karena landasan pacu yang baik dan kokoh dapat menjamin keselamatan pesawat saat mendarat dan lepas landas. Apron dan taxiway merupakan bagian pendukung dari landasan pacu, yang digunakan untuk parkir pesawat dan menghubungkan landasan pacu dengan terminal bandara.

Video Cutting Beton Runway Bandara

Video Cutting Beton Runway Bandara adalah sebuah video yang menunjukkan proses pemotongan beton runway bandara menggunakan alat khusus untuk membuat garis-garis dan tanda-tanda pada landasan pacu. Video ini menampilkan teknisi yang bekerja dengan hati-hati dan teliti untuk memastikan garis-garis dan tanda-tanda yang dihasilkan presisi dan sesuai dengan standar keselamatan penerbangan. Video ini juga menunjukkan bahwa proses pemotongan beton runway bandara memerlukan keahlian dan teknologi khusus untuk memastikan kualitas dan keamanan landasan pacu bagi penerbangan.


Video Pengecoran Beton Runway Bandara

Video Pengecoran Beton Runway Bandara adalah video yang menjelaskan proses pembangunan landasan pacu pesawat yang terbuat dari beton. Video ini memperlihatkan tahapan-tahapan pembuatan beton yang meliputi pengukuran dan penyiapan lahan, pemasangan bekisting, penempatan besi tulangan, dan proses pengecoran beton. Selain itu, video ini juga menyoroti pentingnya kualitas beton dan perawatan yang baik dalam pembangunan landasan pacu agar mampu menahan beban pesawat yang lepas landas dan mendarat di atasnya. Dalam video ini, juga dijelaskan teknologi modern yang digunakan untuk memastikan kualitas beton dan kelancaran proses pembangunan landasan pacu bandara.


Keselamatan kerja merupakan hal yang sangat penting dalam setiap proyek konstruksi, termasuk dalam proyek upgrade airstrip atau bandara. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) merupakan salah satu langkah yang sangat penting untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja. Sebagai kontraktor yang bertanggung jawab atas proyek, sangat penting untuk memastikan bahwa seluruh tenaga kerja dilengkapi dengan APD yang sesuai dengan standar keselamatan kerja yang berlaku. Selain itu, biaya APD juga harus dipertimbangkan dalam anggaran proyek agar tidak mengorbankan keselamatan tenaga kerja demi menghemat biaya. Melengkapi kelengkapan jaminan tenaga kerja saja tidak cukup, karena keselamatan tenaga kerja harus menjadi prioritas utama dalam setiap proyek konstruksi.

Pembangunan Bandara di Wilayah PT.SMART Tbk.

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang pembangunan bandara, akan diambil studi kasus pembangunan bandara di wilayah PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) yang berada di Perkebunan Sawit Bukit Kapur Estate Kalimantan Selatan yang dibangun pada tahun 2013 dan selesai pada tahun 2014. Wilayah Bukit Kapur Estate merupakan wilayah yang memiliki potensi untuk menjadi pusat ekonomi dan pariwisata di daerah tersebut. Oleh karena itu, pemerintah setempat ingin membangun bandara untuk mempermudah aksesibilitas dan mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi di wilayah tersebut.

Bill Of Quantity atau yang umum dipahami ialah Rencana Anggaran Pembangunan, namun Bill Of Quantity ada perbedaannya dengan RAP yaitu terkait Detail Anggarannya lebih Spesifik. Berikut ini BOQ dan Tagihan Kerja, BAPP (Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan), BAST (Berita Acara Serah Terima) dan Data lainnya yang mencangkup semua Pekerjaan Pembangunan Bandara atau Airstrip tersebut:


Lokasi Bandara

Pemilihan lokasi bandara sangat penting dalam pembangunan bandara. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi bandara di wilayah PT SMART Tbk antara lain:
  • Aksesibilitas
    • Lokasi bandara harus mudah diakses oleh masyarakat. Lokasi yang mudah diakses akan mempermudah mobilitas masyarakat dan wisatawan yang ingin berkunjung ke wilayah PT SMART Tbk.
  • Potensi pengembangan ekonomi
    • Lokasi bandara harus dapat mendukung pengembangan sektor ekonomi di wilayah PT SMART Tbk. Misalnya, lokasi bandara yang dekat dengan kawasan industri atau pusat perdagangan akan mempermudah distribusi barang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
  • Faktor lingkungan
    • Lokasi bandara harus memperhatikan faktor lingkungan sekitarnya, seperti adanya kawasan konservasi atau tempat tinggal masyarakat sekitar. Pembangunan bandara yang tidak memperhatikan faktor lingkungan dapat berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya dan memicu protes dari masyarakat.

Setelah melakukan analisis, lokasi yang dipilih untuk pembangunan bandara di wilayah PT SMART Tbk adalah di daerah A. Lokasi ini memiliki aksesibilitas yang baik dan dapat mendukung pengembangan sektor ekonomi di wilayah PT SMART Tbk. Selain itu, lokasi ini juga memiliki jarak yang cukup dari kawasan konservasi dan tempat tinggal masyarakat sekitar, sehingga dapat meminimalisir dampak negatif pada lingkungan sekitarnya.


Material Bangunan

Material bangunan yang digunakan dalam pembangunan bandara juga sangat penting. Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih material bangunan antara lain:
  • Kekuatan material
    • Material bangunan harus memiliki kekuatan yang cukup untuk menopang beban pesawat yang akan mendarat dan lepas landas di bandara.
  • Ketahanan terhadap korosi dan karat
    • Material bangunan harus tahan terhadap korosi dan karat untuk memastikan keamanan dan keandalan bangunan dalam jangka waktu yang lama.
  • Biaya
    • Material bangunan harus memiliki biaya yang efisien untuk menghemat biaya pembangunan bandara.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, material bangunan yang dipilih untuk pembangunan bandara di wilayah PT SMART Tbk adalah beton bertulang K225. Beton bertulang K225 memiliki kekuatan tekan yang cukup untuk menopang beban pesawat dan tahan terhadap korosi dan karat. Selain itu, beton bertulang K225 juga memiliki biaya yang efisien untuk menghemat biaya pembangunan bandara.

Infrastruktur Pendukung

Selain bandara, infrastruktur pendukung juga sangat penting dalam pembangunan bandara. Beberapa infrastruktur yang perlu dipertimbangkan antara lain:
  • Jalan akses
    • Jalan akses yang baik dan mudah diakses harus disediakan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan wisatawan yang ingin mengakses bandara.
  • Transportasi publik
    • Transportasi publik yang efisien dan terintegrasi dengan bandara juga harus disediakan untuk mempermudah mobilitas masyarakat dan wisatawan.
  • Parkir
    • Parkir yang cukup dan mudah diakses juga harus disediakan untuk memfasilitasi pengguna kendaraan pribadi.
  • Fasilitas kargo
    • Fasilitas kargo yang memadai harus disediakan untuk memfasilitasi pengiriman barang dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.

Setelah melakukan analisis, infrastruktur pendukung yang dibangun untuk bandara di wilayah PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk)  antara lain:
  • Jalan akses utama dengan lebar 10 meter dan jarak tempuh 20 km yang menghubungkan bandara dengan kota utama di wilayah PT SMART Tbk.
  • Transportasi publik seperti taksi dan bus yang terintegrasi dengan bandara.
  • Parkir yang dapat menampung 500 kendaraan.
  • Fasilitas kargo dengan luas 500 m2 yang dilengkapi dengan fasilitas penunjang seperti lift barang dan area penyimpanan sementara.

Proses Pembangunan

Proses pembangunan bandara di wilayah PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) yang berada di Perkebunan Sawit Bukit Kapur Estate Kalimantan Selatan ini dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain:
  • Tahap perencanaan
    • Tahap ini meliputi pemilihan lokasi bandara, analisis kebutuhan infrastruktur, dan pembuatan rancangan pembangunan.
  • Tahap persiapan lahan
    • Tahap ini meliputi pembersihan lahan, pengukuran topografi, dan pembenahan infrastruktur pendukung seperti jalan akses dan jaringan listrik.
  • Tahap pembangunan bangunan
    • Tahap ini meliputi pembangunan bangunan utama seperti landasan pacu, terminal penumpang, dan fasilitas kargo.
  • Tahap pengujian dan persiapan operasional
    • Tahap ini meliputi pengujian dan persiapan operasional bandara sebelum dioperasikan.
  • Tahap operasional
    • Tahap ini merupakan tahap pengoperasian bandara secara penuh untuk melayani masyarakat dan wisatawan.

Manfaat Pembangunan Bandara

Pembangunan bandara di wilayah PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (PT SMART Tbk) yang berada di Perkebunan Sawit Bukit Kapur Estate Kalimantan Selatan yang dibangun pada awal tahun 2013 dan selesai di tahun 2014 memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat dan pemerintah, antara lain:
  • Meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat dan wisatawan.
  • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Kapur Estate melalui peningkatan jumlah wisatawan dan distribusi barang.
  • Meningkatkan lapangan kerja melalui pembangunan dan pengoperasian bandara serta pengembangan sektor ekonomi di wilayah Perkebunan Kelapa Sawit Bukit Kapur Estate.
  • Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui kemudahan aksesibilitas dan distribusi barang yang lebih cepat dan efisien.


Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa membangun sebuah bandara membutuhkan analisis yang matang dan teliti, terutama dalam pemilihan lokasi yang tepat serta pemilihan material bangunan yang memenuhi standar keselamatan penerbangan. Beton bertulang K225 adalah material bangunan yang cocok digunakan dalam pembangunan bandara karena memiliki kekuatan yang cukup untuk menahan beban pesawat udara.

Selain itu, faktor-faktor seperti infrastruktur pendukung dan proses pembangunan juga sangat penting dalam pembangunan sebuah bandara. Infrastruktur pendukung seperti jalan akses, transportasi publik, parkir, dan fasilitas kargo harus disediakan agar masyarakat dan wisatawan dapat mengakses bandara dengan mudah dan lancar. Proses pembangunan yang meliputi tahap perencanaan, persiapan lahan, pembangunan bangunan, pengujian dan persiapan operasional, dan tahap operasional harus dijalankan dengan baik agar bandara dapat dioperasikan dengan optimal.

Manfaat dari pembangunan bandara sangat signifikan bagi masyarakat dan pemerintah, antara lain meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, pembangunan bandara merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk dikembangkan di setiap wilayah.

Implikasi praktis dari pembahasan ini adalah pentingnya analisis dan perencanaan yang matang dalam pembangunan bandara. Pemerintah dan pengembang harus mempertimbangkan faktor-faktor penting seperti lokasi, material bangunan, infrastruktur pendukung, dan proses pembangunan agar bandara dapat dioperasikan dengan optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan pemerintah.

Saran untuk pengembangan selanjutnya adalah untuk melakukan studi yang lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi bandara. Selain itu, pengembangan teknologi dan inovasi juga harus terus dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan dalam operasional bandara. Terakhir, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pembangunan bandara juga perlu ditingkatkan agar pembangunan bandara dapat berjalan dengan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi seluruh pihak.

Post a Comment for "Contoh Makalah Bandara: Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam memilih Lokasi Bandara"